Find Us On Social Media :

Ditawari Duduki Kursi Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi, Gatot Nurmantyo Tolak hingga Ungkap Alasannya: Itu Saya Membela Pemerintah

By None, Minggu, 23 Agustus 2020 | 16:20 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Istana Bogor, Selasa (5/12/2017)

Baca Juga: Dituding Pencemburu dan Bermuka Dua, Rohimah Pamer Kebersamaan Bareng Keluarganya hingga Tulis Pesan Ini Saat Meggy Wulandari Terkapar di Ranjang Rumah Sakit

Ia membantah kehadirannya dalam acara pasangan calon tersebut berarti dukungan.

"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan itu," tegas Gatot Nurmantyo.

"Sampeyan 'kan milih 02 to? Diumumkan itu," tanya Wahyu lagi.

"Kok bisa tahu? Di dalam bilik kok," jawab Gatot mengelak.

Wahyu lalu melontarkan sindiran sikap narasumbernya ini seolah menunjukkan keinginan menduduki jabatan menteri.

"Kayaknya masih pengen jadi menteri. Pengen jadi menteri enggak?" ungkit mantan Juru Bicara Kepresidenan Abdurrahman Wahid itu.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Penyalahgunaan Narkoba, ARK Drummer Band J-Rocks Terancam Dibui Paling Singkat 4 Tahun dan Paling Lama 20 Tahun

Gatot tidak menampik dirinya memang pernah ditawari jabatan menteri untuk menggantikan Ryamizard Ryacudu.

"Saya pernah ditawari, zamannya Pak Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Pak Ryamizard," ungkap mantan Pangkostrad ini.

Meskipun mengapresiasi tawaran itu, Gatot menegaskan ia menolak.

"Saya nolak. Saya bilang, 'Tidak ada satu pun Panglima TNI bermimpi menjadi menteri pertahanan, tetapi sisa waktu saya di Panglima TNI saya akan menularkan tentang moral dan etika'," paparnya.