Find Us On Social Media :

Rakus Bukan Main, Usai Klaim Sepihak Laut China Selatan, Kini Tiongkok Berencana Akuisisi Kutub Utara, Ternyata Ini yang Akan Dilakukan Negeri Tirai Bambu di Ujung Bumi!

By Arif B,None, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 06:00 WIB

Gambar ilustrasi: Gletser di Kutub Utara.

Baca Juga: Diam-diam Getol Lakukan Uji Coba Senjata Biologis di Seluruh Dunia, AS Dapat Protes Pedas dari Tiongkok Hingga Diadukan ke PBB, Donald Trump Cuma Bisa Gigit Jari Menanti Nasib Negaranya

Baca Juga: Marah Lihat Suami Habiskan Duit Tabungan untuk Beli Seonggok Batu Senilai Jutaan Rupiah, Wanita Ini Langsung Kicep Saat Tahu Benda Itu Tak Biasa Hingga Para Ahli Dibuat Geleng-geleng!

Rute pengiriman akan bertambah jumlahnya, dan di sepanjang jalur itu China akan memfasilitasi kemajuan ekonomi dan sosial. 

Makalah itu juga menekankan bahwa China memiliki "kepentingan bersama" dengan negara-negara Arktik.

Baca Juga: Sempat Ditolak di Negaranya Sendiri, Ternyata Ini Alasan Vaksin Corona Buatan Tiongkok Dilempar ke Indonesia, Dijadikan Kelinci Percobaan?

Dengan bahasa yang ramah tersebut China mencoba merayu sebagai upaya memuluskan agenda BRI.

Pada kenyataannya, perusahaan China mendapat manfaat paling banyak dari proyek:

Dari semua kontraktor yang berpartisipasi dalam proyek BRI yang didanai China, 89% adalah perusahaan China, 7,6% lokal, dan 3,4% asing,.

Menurut laporan terbaru oleh Center for Studi Strategis dan Internasional, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington, DC.

Baca Juga: Berulang Kali Diperingatkan untuk Tidak Sembarangan di Wilayah Orang, Kapal China Ngeyel Berkali-kali Masuki Wilayah Laut Negara Amerika Ini dan Keruk Kekayaan Lautnya

Sama seperti proyek BRI di tempat lain, proyek di Kutub Utara terutama akan bermanfaat bagi perusahaan China dan memperluas pengaruh ekonomi dan politik Beijing. 

Salah satu bagian dari makalah ini berfokus pada bagaimana China dapat menggunakan sumber daya Arktik, termasuk bahan bakar dan perikanan.

Dengan "dasar hukum dan masuk akal," mengingatkan perselisihan Beijing dengan hukum internasional di Laut China Selatan yang diperebutkan.

Baca Juga: Diusir dari Negaranya Sendiri Usai Kuliti Rahasia Pemerintah Soal Covid-19, Peneliti Tiongkok Ini Kabur ke Amerika dan Beberkan Fakta yang Selama Ini Ditutupi Hingga Ancaman dari Kelompok Elit!

Di mana China secara terang-terangan berupaya mengusasi Laut China Selatan.

Sementara itu, untuk memuluskan agenda BRI di Arktik, China tidak bisa menghindari kerja sama dengan Rusia, yang berbatasan langsung dengan Arktik.

Xi Jinping mendesak kerja sama dengan Rusia untuk mendapat akses Jalur Sutera di atas es di sepanjang Arktik Rusia.

Baca Juga: Ogah Kasih Ampun, TNI Kejar 2 Kapal China Sampai ke Perairan Singapura hingga Temukan Hal Mengenaskan di Kapal Tiongkok Itu

Pada 2016, Silk Road Fund milik negara China (bagian dari BRI) menyelesaikan kesepakatan untuk membeli 9,9% saham di pabrik gas alam cair di Arktik Rusia.

Pabrik yang terletak di Semenanjung Yamal mayoritas dimiliki produsen LNG Rusia Novatek.

Baca Juga: Terang-terangan Pamer Latihan Perang di Samudra Hinda hingga Bikin China Terpojok, India dan Jepang Sekongkol Habisi Tiongkok?

China akan menjadi pelanggan utama untuk gas yang diproduksi dan China National Petroleum Corporation milik 20% saham di pabrik tersebut.

Meski demikian, China telah meningkatkan ekonomi lokal dan mendorong pelestarian budaya tradisional.

Lapland Finlandia melihat jumlah lonjakan turis China lebih dari 90% tahun 2016, penduduk asli Arktik mendapat manfaat dari kepentingan China di wilayah tersebut.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Tak Cukup Hanya Kuasai Laut China Selatan, China Ternyata Sangat Ingin Menguasai Kutub Utara,  Hal Inilah yang Membuat China Begitu Tergiur Ingin Kuasai Kutub Utara"