Find Us On Social Media :

Terawang Skenario Terburuk Covid-19 di Indonesia Jika Penanganannya Masih Monoton, Pakar Epidemiologi UI Sebut Kasusnya Bakal Meningkat Terus Hingga 2021!

By Arif B,None, Kamis, 3 September 2020 | 19:00 WIB

gambar ilustrasi covid-19

Gridpop.ID - Sudah 6 bulan Indonesia berjibaku melawan virus Covid-19.

Namun rasa-rasanya belum juga kita berhasil memenangkan 'pertempuran' ini.

Bahkan per tanggal Rabu (02/08/2020) kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 180.646 kasus.

Angka ini bertambah sebanyak 3.075 kasus dari sebelumnya.

Baca Juga: Arogan Bukan Main, Hanya Gara-gara Ditegur Pakai Celana Pendek, Oknum TNI AD Ini Langsung 'Pamer' Pistolnya ke Petugas Covid-19: Kenapa Harus Menegur?

Hal ini tentu menjadi perhatian banyak orang, tak terkecuali pakar epidemiologi FKM Universitas Indonesia, Pandu Riono.

Pandu bahkan sampai memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan kasus sampai tahun 2021

Menurutnya, hal itu terjadi apabila pengendalian penyebaran virus corona masih lambat seperti saat ini.

Baca Juga: Padahal Dulunya Artis Papan Atas Sekaligus Keturunan Pejuang Kemerdekaan, Nyatanya Dewi Yull Tak Malu Banting Stir Jadi Pedagang, Begini Cara Sang Penyanyi Senior Bikin Dapur Tetap Ngebul

Ia beralasan, penanganan yang dilakukan pemerintah masih belum bisa pengendalian penyebaran virus asal Tiongkok ini.

Hal itu disampaikannya dalam Webinar '6 Bulan Covid-19 di Indonesia, Kapan Berakhirnya?', Kamis (3/9/2020).

"Sampai tahun ini naik terus (angka kasus Covid-19), kalau kita tidak melakukan serius melakukan percepatan pengendalian," ujar Pandu.

Baca Juga: Rela Ambil Resiko Demi Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Corona, Begini Pengakuan Ridwan Kamil Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Pandu pun sampai mengkhawatirkan terjadinya gelombang serangan virus corona selanjutnya.

"Kita belum selesai gelombang pertama,"

"Jangan sampai ada gelombang kedua dan ketiga," sambung dia.

Baca Juga: Indonesia Kritis Covid-19! Bukannya Berkurang Malah Pecahkan Rekor Penambahan Tertinggi hingga Sentuh Angka 3.003 Sehari, Apa yang Akan Terjadi?

Pandu mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan kini adalah surveillance, testing, dan pelacakan kasus, seperti strategi pemetaan kasus di daerah paling terdampak.

"Kuncinya surveillance, testing, dan pelacakan kasus,"

"Semua itu berada di bawah komando Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI," jelas dia.

Baca Juga: Jelang Pembukaan Bioskop, Seluruh Wilayah Jakarta dan Bogor Malah Masuk Zona Merah Covid-19, Sekolah, Perkantoran Hingga Tempat Ibadah Terancam Tutup Lagi

Akademisi dari UI itu menyarankan, agar pemerintah dapat memperkuat layanan primer terdepan yakni puskesmas untuk melakukan testing, pelacakan kasus, maupun isolasi mandiri.

"Kita belum optimalkan layanan primer,"

"Contohnya Vietnam dan Thailand mereka negara yang memperkuat layanan primer di tengah-tengah masyarakat," harap dia.

Baca Juga: Bak Tepis Klaim Wali Kota Risma Soal Zona Hijau, Tukang Gali Kubur Ini Bersaksi Sudah Kuburkan 1.500 Jenazah Covid-19 di Surabaya, Waduh!

Baca Juga: Pandemi Bikin Isi Dompet Kocar-kacir? Simak Yuk Pentingnya Perencanaan Investasi Keuangan di Tengah Pandemi

Mengilhami hal itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , Achmad Yurianto, mengakui, penanganan covid-19 selama 6 bulan ini belum maksimal.

Namun ia memastikan, progres ke arah lebih baik terus ditingkatkan dengan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah

"Banyak progres positif mengarah lebih baik. Kita terus meminta daerah untuk menjadi lead penanganan, agar tidak selalu menunggu arahan pusat. Kerja sama ini sudah bagus. Dan memang diakui pandemi belum selesai," ungkap Yuri.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews  dengan judul "Pakar Epidemiologi UI Prediksi Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Akan Naik Hingga 2021"