"Hasil swab menjadi rujukan utama kepada orang-orang yang sudah bertemu dengan penderita Covid-19. Kalau memang belum ada hasil tes swab keluar, ya harus isolasi mandiri," jelasnya.Menurut WHO, tes berbasis serologi (rapid test, ELISA, CLIA) tidak boleh digunakan untuk penegakan diagnosa akut Covid-19.Dibanding dengan rapid test, tes swab atau usap hidung/tenggorokan terbukti 90% ampuh mendeteksi virus corona.
Baca Juga: 20 Tahun Terima Nasib Jadi Istri Kedua, Pedangdut Cantik Ini Ogah Rumah Tangganya Dibandingkan dengan Kiwil hingga Beberkan Pahit Manis Hidup Berpoligami: Gue Sadar Diri!Terlepas dari itu, sebelumnya, Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin memilih melakukan rapid test seusai melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman yang positif Covid-19.Alasan Rudy hanya melakukan rapid test karena ia menganggap tidak mengeluhkan gejala apa pun.“Alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya cukup dengan rapid test karena tidak ada gejala apa pun. Hasilnya non-reaktif. Alhamdulillah, Ibu Rektor Unhas dan jajarannya sudah swab, hasilnya semua negatif,” katanya di Posko Covid-19 Makassar, Senin (21/9/2020).
Baca Juga: Usianya Masih 20 Tahun Saat Dipersunting Ardi Bakrie, Sifat Tempramental Nia Ramadhani di Masa Lalu Dibongkar Supir Pribadi: Alhamdulillah Sekarang Sudah Berubah...GridPop.ID (*) Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul: Tuai Kontroversi, Benarkah Hasil Rapid Test Positif maupun Negatif Semuanya Palsu, dan Bukan Rekomendasi IDI?