Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr Daryono mengatakan, masih ada pemahaman yang belum tepat soal gempa megathrust.Menurut dia, gempa megathrust masih dipahami sebagai sesuatu yang baru dan seolah hal tersebut akan terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan besar, dan dapat menimbulkan kerusakan serta tsunami yang dahsyat.“Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat,” kata Daryono, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (26/09).
Baca Juga: Mantan Istrinya Getol Pamer Suami Baru yang Rumornya Tak Kalah Tajir Darinya, Kiwil: Saya Akan KlarifikasiIa menjelaskan, zona megathrust adalah istilah yang menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.“Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust,” kata Daryono.“Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan tersebut adalah potensi skenario terburuk (worst case) bukan prediksi yang akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga kapan terjadinya tidak ada satu pun orang yang tahu,” kata Daryono.