Tersangka Taufik menawarkan jasa layanan persetubuhan itu melalui media sosial Twitter.
Ia sendiri yang mengendalikan bisnis lendir itu lewat akun Twitter.
Untuk menggaet konsumen, tersangaka memajang foto telanjang sang istri.
"Awalnya melalui direct message di Twitter,"
"Lalu berlanjut ke nomor whatsapp dan janjian untuk menentukan jadwal maupun lokasi dan tarif," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy Pratama, Selasa (27/10/2020).
Penangkapan Taufik dilakukan polisi usai melakukan patroli cyber.