GridPop.ID - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan sebuah video viral.
Bagaimana tidak, pada video tersebut terlihat seorang pria nekat membawa jenazah ibunya dengan memakai bronjong di jok belakang motornya.
Apalagi diceritakan, pria tersebut nekat melakukan aksinya karena pemakaman sang ibu ditolak oleh warga sekitar.
Namun kemudian fakta sebenarnya terungkap.
Peristiwa tersebut diduga terjadi di jalan raya wilayah Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Dalam video tersebut, terdengar suara perempuan yang mempertanyakan benda yang dibawa pemotor.
"Iki gowo opo cobo, kok medeni banget lho, (ini bawa apa coba, menakutkan sekali)," ucap perempuan itu.
"Daerah simo gowo opo sih? (di daerah Simo bawa apa sih)," katanya lagi.
"Iki wong opo udu, astaga," timpal seorang laki-laki.
Kronologi
Kapolsek Banyudono, AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas beronjong yang diletakkan di jok belakang.
"Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai beronjong," kata Marjoko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).
Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.
Kejadian itu bermula dari Sutejo, warga Dukuh Bantulan RT 03 RW 04 Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya.
Hingga Ginem dikabarkan meninggal dunia Kamis (29/10/2020) sekira pukul 08.00 WIB.
Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.
Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.
Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.
Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem ke Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem, menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.
Bukan Ditolak
Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.
Pasalnya, warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal.
Warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.
Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.
"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga,"
"Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga," kata Marjoko.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul, Pria Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Ngaku Pemakaman Ditolak Warga, Begini Fakta Sebenarnya