Salah satunya ketersediaan sanitasi dan toilet yang layak, saran cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta memiliki alat pengukur suhu badan atau thermogun.Sebelumnya, memang sudah ada beberapa daerah yang kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka. Daerah tersebut merupakan zona hijau dan kuning, dengan presentase sebesar 75 persen dan 20-25 persen. Itupun tetap melalui protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Sadar Tanggung Jawabnya sebagai Seorang Istri Usai Dinikahi Indra Priawan, Nikita Willy Akui Batasi Main Sinetron: Aku Harus Beri Waktuku untuk Dia Lebih Banyak"Jadi daftar periksa itu sangat komprehensif. Dan Pemda akan menggunakan diskresinya, karena Pemda tahu mana daerah yang sebenarnya rawan dan mana yang lebih aman. Dan ketika ada yang terkena COVID-19, maka harus langsung ditutup sekolahnya," tegas Nadiem.Ketika anak-anak sudah mulai bersekolah kembali, orangtua pun diminta mengajari anak agar #IngatPesanIbu untuk melakukan protokol menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).“Sekolah harus melakukan dua shift minimal, agar bisa mematuhi aturan itu. Masker wajib dikenakan, tidak ada aktivitas selain sekolah. Tidak ada aktivitas yang diluar lagi, siswa masuk kelas dan setelahnya langsung pulang," kata Nadiem.
Baca Juga: Kepergok Rangkul Mesra Yuni Shara di Belakang Panggung, Kedekatan Ariel NOAH dan Mantan Pacar Raffi Ahmad Itu sukses Bikin Netizen Gagal Fokus: Ya Allah Mesra AmatGridPop.ID(*) Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul: Sekolah Kembali Buka di Awal Tahun, Mendikbud: Dimulai dari Daerah dengan Tingkat Penularan Rendah