GridPop.ID - Tak terasa hampir setahun kita hidup berdampingan dengan wabah virus baru, covid-19.
Dan selama 8 bulan belakangan ini pula masyarakat harus berdamai menghadapi kondisi pandemi global.
Ya, virus corona belakangan ini memang merubah banyak aspek dalam kehidupan masyarakat kita.
Terkhususnya di bidang kesehatan dimana masyarakat saat ini semakin peduli dengan perilaku hidup sehat.
Adanya pandemi virus corona ini juga membuat beberapa petinggi termasuk menteri kesehatan disorot tajam.
Terlebih baru-baru ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membuat pengumuman mencengangkan.
Ditengah pandemi yang tak berkesudahan ini, Jokowi tiba-tiba melakukan reshuffle kabinet.
Keputusan itu juga didukung adanya dua menteri kabinet Indonesia Maju yang justru terciduk OTT KPK.
Namun, secara mengejutkan Joko Widodo juga mereshuffle Menteri Kesehatan Indonesia yang semula dijabat oleh Terawan Agus Putranto dilimpahkan kepada Budi Gunadi Sadikin.
Tak pelak, sosok Budi Gunadi yang bukan berasal dari kalangan dokter pun seketika menjadi topik pembicaraan hangat.
Seperti diketahui, Budi Gunadi termasuk 1 dari 6 menteri saat Jokowi melakukan reshuffle Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 .
Budi Gunadi sendiri merupakan lulusan ITB jurusan teknik nuklir yang sempat memegang jabatan sebagai Dirut Bank Mandiri dan Dirut Inalum.
Apa pendapat dan harapan publik tentang sosok Budi Gunadi Sadikin sang Menkes baru yang bukan dokter?
Pendapat IDI
Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengaku tak mempermasalahkan latar belakang menteri kesehatan baru Budi Gunadi Sadikin, yang bukan berlatar belakang dokter.
Baginya seseorang yang memiliki kemampuan manajemen yang baik dan mengerti persoalan kesehatan tentu cocok menjadi menkes.
Hal itu diungkapnya dalam media sosial milikinya @ProfesorZubairi, Selasa (22/12).
"Mau latar belakangnya itu fisika nuklir, kesehatan masyarakat, dokter, epidemiolog atau apa, asal kemampuan manajerialnya bagus dan tahu persis persoalan di lapangan, ya tidak masalah.
Apakah saya kecewa menkes saat ini bukan dari kalangan dokter? Saya sama sekali tidak kecewa," kata Zubairi yang dikutip Tribunnews.com, Rabu (23/12/2020).
Zubairi berharap, Budi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dapat memberikan kebijakan-kebijakan tepat berdasarkan situasi lapangan.
"Saya tunggu gebrakan menkes baru ini. Kalau perlu, ganti kebijakan menteri sebelumnya, atas dasar data-data lapangan yang sahih," ungkap Zubairi.
Baginya, harapan penanganan pandemi Covid-19 menjadi lebih baik pada menkes baru pilihan Presiden Joko Widodo itu haruslah ada.
Selain itu, ia mengingatkan pekerjaan rumah lainnya adalah penanganan penyakit lain seperti HIV/AIDS.
"Harapan saya besar sekali terhadap Menkes baru ini. Tantangan untuknya lumayan berat karena masalah kesehatan di Indonesia banyak banget, wabil khusus Covid-19. Semoga dia punya visi misi yang baik dan program yang jelas. Selamat bekerja Pak Menteri," harap Zubairi.
Harapan Epidemiolog
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebut Budi Gunadi Sadikin cocok menjadi Menteri Kesehatan.
Menurutnya, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional memiliki visi yang cepat dalam pengendalian pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Pandu dalam cuitan di akun twitternya @drpriono1 pada Minggu (20/12/2020).
Pandu menyebut, latar belakang Budi yang bukan dari bidang kesehatan tidak menjadi persoalan, untuk melakukan reformasi manajemen dan sistem kesehatan publik.
"Budi Gunadi Sadikin punya visi & semangat atasi Pandemi secepatnya. Kesa pd kinerja kemenkes & Satgas. Budi layak jadi MENKES yg baru, ia punya cita2 16 juta vaksinasi dilakukan sebulan.
Menkes tidak perlu dokter untuk mereformasi manajemen & sistem kesehatan publik yg lumpuh," kata Pandu dalam akun twitter pribadinya yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (22/12/2020).
Kalangan Akademisi
Sementara itu dari kalangan akademisi juga melontarkan pendapatnya tentang sosok Menkes baru yang bukan dari kalangan dokter.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD mengatakan hal serupa.
"Bagi saya, seorang menteri kesehatan dengan latar belakang dokter atau bukan dokter tidak ada masalah, yang penting bisa jadi komandan yang baik dan amanah untuk Kementerian Kesehatan," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD kepada Warta Kota, Rabu (23/12/2020).
Keberadaan Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono yang berasal dari seorang akademisi dan praktisi klinis bisa memberikan warna untuk kepemimpinan Kementerian Kesehatan, khususnya untuk mengatasi penyakit tidak menular dan upaya-upaya pencegahan penyakit.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulSama dengan 8 Negara Ini Menkesnya Bukan Dokter, IDI hingga Akademisi Tuggu Gebrakan Budi Gunadi