Mereka melakukan doa bersama dan acara kecil lainnya.
"Karena anak-anak enggak bisa ke mana-mana jadi undang keluarga ke rumah. Ya biar bisa natalan dan bisa bareng keluarga," ucapnya.
Pria berusua 37 tahun itu menggelar acara kecil-kecilan berupa tukar kado. Syaratnya, isi kado itu minimal bernilai Rp 150.000.
Namun Ruben Onsu tidak membelikan sesuatu barang sebagai kado untuk memeriahkan Natal bersama keluarga, melainkan memberikan dalam bentuk uang.
"Saya masukin aja uang Rp 150.000 ke dalam dus terus dibungkus gitu aja. Karena ke mal aja mikir dulu. Lagi kurangin aktivitas ke mal," ujarnya.
Acara tukar kado yang digelar keluarga pria bernama lengkap Ruben Samuel Onsu itu gagal dilakukan karena kadonya diburu anak-anak.
"Jadi kadonya buat anak-anak aja. Yang gede enggak dapet kado," ujarnya.
Ruben Onsu merasa bahwa Natal tahun 2020 harus tetap dirayakan meski adaketerbatasan tanpa acara kumpul besar.
"Tetap merayakan Natal lah. Saya sama keluarga juga tidak merayakan Natal dengan ke gereja, cuma gereja virtual aja," ujar Ruben Onsu.
Tak terduga
Menurut Ruben Onsu, tahun 2020 banyak hal tak terduga terjadi.
Pasalnya, segudang masalah dialaminya, dari soal keluarga, bisnis, dan pandemi virus corona atau Covid-19.
"Bagi saya yang berkesan adalah masalah wabah virus covid-19 ya. Karena kami lagi asik beraktivitas, datanglah virus corona yang kami tidak pernah persiapkan selama ini," katanya.
Masalah pandemi virus coronan, bukan hanya dialami dirinya dan keluarganya, melainkan semua orang berjuang menghadapi virus tersebut.
Namun, dia tidak menduga bahwa pandemi virus corona terjadi terus hingga sampai akhir tahun, bahkan hingga tahun berganti.
"Sampai dalam hati saya bicara, tahun depan masih ada corona atau tidak ya. Tapi ya mau tidak mau harus dijalani, tidak ada pilihan lain," ucapnya.