GridPop.ID - Perayaan tahun baru kali ini dirasa sangat berbeda dari tahun sebelumnya.
Banyak pengusaha yang merugi lantaran adanya pandemi Covid-19.
Terutama pengusaha sewa tenda kemping di kawasan objek wisata palutungan.
Mereka hanya dapat mengelus dada lantaran pendapatan mereka turun drastis.
Diki, pengusaha jasa pinjam tenda, biasanya pada malam pergantian tahun baru, cukup banyak orang yang menyewa tenda.
"Tahun ini malam pergantian tahun sangat berbeda, pandemi Covid-19 membuat orang memilih cara lain untuk menghabiskan malam tahun baru.
Ini berimbas pada pelaku usaha sewa tenda, biasanya ramai saat malam tahun baru, sekarang sepi," katanya saat di temui di objek wisata Sukageuri, Desa Cisantana, Kecamatan Cigigur, Kamis (31/12/2020).
Menurut Diki, biasanya pada malam pergantian tahun masehi, sebagian masyarakat ingin memiliki kesan terindah melalui kemah di lokasi wisata terbuka kaki gunung ceremai ini.
"Namun hal itu tidak terjadi di tahun pergantian saat sekarang," ujarnya.
Faktor menurunnya penyewa tenda, kata dia, adanya kondisi pandemi Covid-19, sekaligus ada larangan dari kebijakan pemerintah.
"Iya, tahun sekarang kebijakan pemerintah lain, sehingga kebiasaan mengisi malam tahun baruan terlihat sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Pemilik usaha penyewaan alat-alat kemah dan kegiatan outdoor, Rental Outdoor Palutungan, Diki mengungkapkan bahwa untuk akhir tahun 2020 ini omzet dari penyewaan perlengkapan outdoor yang dikelolanya sangat turun drastis.
"Malam tahun baru 2021 ini turun drastis, hampir 60% omset menurun ketimbang tahun baru sebelumnya," ungkapnya.
Untuk tahun baru 2019 lalu, pihaknya masih bisa menyewakan sebanyak 200 unit tenda.
"Sedangkan untuk tahun baru 2021, hingga hari ini, baru mengeluarkan sekira 80 tenda yang disewa pengunjung," katanya.
Untuk penyewa pun tidak semuanya dari pengunjung Sukageuri, tapi mereka adalah pengunjung dari semua objek wisata yang tersebar di Kuningan, termasuk pendakian.
"Stok tenda yang dimiliki Palutungan Outdoorb ini, jumlahnya ada sekira 300 unit tenda," katanya.
Kemudian, peralatan seperti sleepingbag/selimut camping, pihaknya sengaja tidak menyewakan.
Karena berkaitan dengan Pandemi Covid-19, untuk menyewakan alat tersebut sangat beresiko tinggi.
"Kita khawatirkan adanya virus yang menempel dari para penyewa, dan bisa menyebar.
Jadi untuk alat yang dipakai langsung oleh pengunjung, kita tidak keluarkan," katanya.
Ditanya terkait pengunjung yang datang ke lokasi wisata yang dikelolanya, Diki menyebutkan mereka yang datang lebih banyak wisatawan lokal.
"Kebanyakan wisatawan lokal terdekat, seperti dari Cirebon, Indramayu dan ada beberapa dari wilayah jabotabek tapi tidak banyak,"
ujar Diki seraya bahwa mengenai kapasitas pengunjung bisa mencapai total 8.000 orang camp dari kunjungan biasanya. (Ahmad Ripai)
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Permintaan Sewa Tenda Kemping di Obyek Wisata Kaki Gunung Ceremai Kuningan Turun Drastis