Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.
“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.
Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak diLombok menjadi calon penghafal Alquran.
“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda,
untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com diketahui jika ulama kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 ini memiliki nama lengkap Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber.
Di usia yang masih sangat muda, yaitu 11 tahun, Syekh Ali Jaber telah hafal 30 juz Al Quran dan mulai berdakwah di masjid-masjid.
Hal ini tak lepas dari peran ayahnya yang selalu memotivasi untuk belajar ilmu agama dan Al Quran.
Semua jenjang pendidikannya, baik formal maupun non-formal ditempuh di Kota Madinah.
Pada 2008, Syekh Ali Jaber hijrah ke Indonesia dan meneruskan dakwahnya.