GridPop.ID - Kepergian salah satu ulama kondang Indonesia, Syekh Ali Jaber masih meninggalkan duka mendalam di benak keluarga dan jamaahnya.
Dikabarkan sebelumnya, Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.30 WIB.
Ulama berdarah Madinah itu meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber sempat tak sadarkan diri selama 19 hari.
Ia juga mendapatkan perawatan intensif karena penyakit paru-paru yang dideritanya.
Meski sempat dinyatakan positif covid-19, namun keluarga memastikan bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dalam kondisi sudah negatif.
Syekh Ali Jaber sendiri dikenal sebagai pribadi yang lembut bicaranya dan cinta perdamaian.
Dan baru-baru ini, sebuah foto jadul Syekh Ali Jaber semasa muda tiba-tiba beredar luas di jagat maya.
Keluarga Syekh Ali Jaber pun menceritakan masa muda sang pendakwah tersebut.
Untuk diketahui, semasa mudanya Syekh Ali Jaber sempat tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ulama asal Madinah tersebut rupanya memiliki hobi sepak bola saat muda.
Ia pun kerap kali bermain dengan warga lokal.
Baca Juga: Kenakan Mukena Putih Tanpa Make Up, Lingkaran Hitam di Mata Krisdayanti Jadi Sorotan
Tampak dalam foto yang beredar, Syekh Ali Jaber berpose khas pemain sepak bola, mengenakan seragam, dan berdiri di lapangan rumput.
Keluarga menyebut foto tersebut diambil di Ampenan, Kota Mataram, NTB.
Dikutip dari TribunLombok.com, saat hidup di NTB, warga lokal sangat menerima keberadaan Syekh Ali Jaber.
Bahkan oleh warga dia pernah dijuluki Ali Zidane karena kala itu dianggap mirip dengan bintang sepakbola asal Prancis, Zinedine Zidane.
Tidak hanya itu, Syekh Ali Jaber menjadi sosok penyerang tengah yang ditakuti lawan karena tendangan kerasnya.
"Dia bermain sepak bola di grup Assyabaab Ampenan (Kota Mataram), pemainnya orang Arab-arab semua," tutur Faisal Jaber, keluarga Syekh Ali Jaber di Kota Mataram, Kamis (14/1/2021).
Ali Jaber benar-benar hobi bermain bola, namun tetap memiliki sifat dermawan.
Karena sangat hobi bermain bola, dia tidak hanya menjadi pemain, tetapi juga mendukung penuh klub sepak bola lokalnya.
"Sampai-sampai kostum dia bagikan ke grup (klub) itu termasuk sepatu-sepatunya dia berikan," tuturnya.
Kala itu, dia memang dijuluki Ali Zidane karena tampangnya dianggap mirip seperti Zinedine Zidane.
Di samping itu, sebagai penyerang dia juga cukup disegani lawan.
"Tendangannya terkenal cukup keras," tuturnya.
Tapi seiring waktu, julukan tersebut pun diganti setelah dia menjadi seorang pendakwah.
Kemudian dia hijrah ke Jakarta selama 12 tahun.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulPotret Masa Muda Syekh Ali Jaber Saat di Lombok, Hobi Main Bola hingga Dijuluki Ali Zidane