Find Us On Social Media :

Tak Hanya Tawarkan Paket Short Time, Kasus Prostitusi yang Menjamur di Kawasan Puncak Bogor Sediakan Paket Kawin Kontrak, Segini Rincian Tarifnya

By None,Ekawati Tyas, Senin, 25 Januari 2021 | 15:30 WIB

Ilustrasi PSK

GridPop.ID - Prostistusi bukanlah hal yang mudah diberantas di Indonesia.

Meski pelaku prostitusi bakal terjerat hukum, namun nampaknya tak membuat kapok begitu saja.

Bahkan banyak yang menjadikan prostitusi sebagai pekerjaan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: Tolak Tawaran 'Jalan Bareng' Tante-tante Meski Dibayar Rp 2 Miliar Hanya Untuk 3 Hari, Deddy Corbuzier: Gua Bayar Pajak Aja Lebih dari Itu

Baru-baru ini mencuat sebuah praktik prostitusi tepatnya berada di Kawasan Puncak Bogor yang menarik perhatian para pria hidung belang.

Ternyata beragam pekerja seks komersial ada di Kawasan Puncak Bogor, mulai dari rentang usia yang terbilang masih remaja, PSK Timur Tengah, hingga PSK Maroko.

Lalu, sebanarnya berapa tarif PSK Kawasan Puncak Bogor?

Di artikel ini terungkap fakta-fakta praktik prostitusi di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Resmi Bebas, Vanessa Angel Unggah Potret Dirinya Berada di Lapas Pondok Bambu hingga Tulis Caption Ungkap Rasa Syukur: Mantan Napi Masih Bisa jadi Pribadi Baik

Diketahui, praktik protistusi kawasan Puncak tersebut terbilang sangat terkenal di kalangan masyarakat.

Para PSK kawasan Puncak Bogor ini, kebanyakan dihadiri PSK berusia remaja, hingga PSK Timur Tengah.

Tak sedikit sejumlah pria hidung belang menjajakan nafsu birahinya ke para PSK Kawasan Puncak Bogor.

Menjamurnya hotel dan villa Kawasan Puncak, membuat para PSK leluasa layani pria-pria hidung belang.

Demi kebutuhan hidup sehari-harinya, jasa para PSK Kawasan Puncak itu pun meraup keuntungan banyak.

Pada era tahun 90-an, sebuah lokalisasi PSK Gang Semen, kawasan Cibogo, Megamendung, ini menjadi tenar.

Dikenal dengan sebutan Gang Semen, lantaran jalan masuk tersebut diketahui terbuat daru pluran semen.

Baca Juga: Kembali Buat Publik Riuh, Roy Kiyoshi Beberkan Tahun 2021 Dunia Keartisan Bakal Diterpa Berbagai Peristiwa Tak Baik: Demi Pamor Mereka Rela Lakukan Apapun

Bahkan, ada juga yang menyebutkan apabila di kawasan tersebut dulunya merupakan pabrik semen merah. Sehingga dinamai Gang Semen.

Komplek Gang Semen itu bangunan rumah tinggal dibuat bertingkat dan berdempetan dan berhadapan.

Bila diibaratkan seperti komplek ruko. Bagi pendatang baru untuk masuk ke lokalisasi tersebut agak ribet.

Sebab, penjaga keamanan berpakaian preman dengan garang menanyakan keperluan pengunjung.

Maklum takut ada petugas yang menyamar. Berbeda dengan pelanggan.

Mereka dapat langsung masuk dan disambut para PSK yang rata-rata sudah berdiri di tempat mereka bekerja.

Para PSK tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Indramayu.

Baca Juga: Heboh Artis TA Terciduk Kasus Prostitusi Online, Sosok Tania Ayu Mendadak Jadi Tertuding, Manajer: Antara Percaya Tidak Percaya

Ada yang berusia remaja, muda sekira 20 tahunan ke atas dan berumur 30 tahunan.

Jika tidak salah tarif PSK tersebut berkisar minimal Rp 500.000 lebih.

Nilainya cukup besar pada tahun 90-an hingga tahun 2000-an.

Di lokaslisasi terbesar di Kabupaten Bogor itu juga terdapat sejumlah hotel yang dipergunakan untuk lampiaskan hawa nafsu.

Pada tahun 2009 lokalisasi Gang Semen ditutup oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Meski demikian disebutkan bahwa para PSK tersebut ada yang pindah ke Gang Sempit dan Gang Bengkel.

Selain itu ada juga yang bekerja sendiri dengan memanfaatkan warga setempat mencarikan pelanggan.

Baca Juga: Model Majalah Dewasa dan Selebgram Berinisial TA Diduga Terlibat Prostitusi Online, Ditemukan Bersama Seorang Pria di Hotel Daerah Bandung 

Kembali Ditangkap

Penangkapan PSK di kawasan Puncak sering dilakukan. Baik itu dari Polres Bogor dan Satpol PP Kabupaten Bogor.

Baru-baru ini Polres Bogor menangkap 4 PSK yang sedang melayani pria hidung belang di Vila Megamendung, Kabupaten Bogor.

Dalam penggerebekan di Vila RMI ke 4 PSK tersebut adalah LL (17 ), SH (24 ), R (20 ), IM (21), dan DPS (31).

Kemudian mucikari beinisial NO (35 ) dan penjaga vila berinisial LS (33). Untuk short time, tarif PSK tersebut Rp 500.000

Sedangkan NO dan LS masing-masing mendapat keuntungan Rp 100.000,- dari setiap orangnya. Sementara PSK mendapat Rp 300.000.

“Pelaku NO sebagai mucikari mendapat pesanan dari LS sebagai karyawan penginapan tersebut"

"LS sendiri menawarkan kepada penyewa vila yang memesan kamar mengunakan aplikasi Red Doorz,” kata Kapolres Bogor, AKBP Harun.

Baca Juga: Bela Diri Bukan Artis Bookingan, Vernita Syabilla Ngaku Tuhan sebagai Saksinya: di Hotel Sentuhan pun Tidak!

Paket Kawin Kontrak

Pelayanan jasa seks komersial di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor mengalami inovasi.

Para muncikari yang disebut mamih mempekerjakan anak asuhnya atau PSK dengan layanan paket.

Layanan paket tersebut mulai berkembang di tahun 2014.

Layanan paket itu berupa paket kawin kontrak selama sepekan atau lebih dan short time.

Untuk paket kawin kontrak tarifnya di atas 5 juta. Sedangkan short time Rp 500.000.

PSK yang mendapatkan paket kawin kontrak dapat dibawa atau diberikan tempat menetap.

Jika pelanggan menyukai wanitanya, maka durasi kontraknya bisa lama. Ada yang dibelikan motor dan perhiasan. 

Baca Juga: Kasus Video Syur Mirip Gisel Belum Tuntas, Mbak You Justru Bongkar Terawangan Bakal Ada Skandal Serupa di Tahun 2021, Ciri-ciri Sosoknya Turut Diungkap

Asal Timur Tengah

PSK di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tak hanya dari Cianjur, Sukabumi, Kuningan, dan Indramayu.

Melainkan ada juga PSK Timur Tengah. Mereka itu disebut PSK Maroko. Usianya juga muda.

Dari usia 20 tahun hingga 30 tahun. Tapi, tarifnya sangat mahal. Sekitar Rp 5-6 juta per malam.

Tarifnya mahal dinilai wajar lantaran parasnya yang cantik. Mereka umum melayani wisatawan asing yang datang ke Puncak.

Tentunya juga untuk dapat merasakan layanan PSK Maroko tidaklah mudah. Sebab, banyak pintu yang harus dilalui.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Segini Tarif PSK Kawasan Puncak Bogor dari yang Berusia Remaja, dari Daerah, Timur Tengah dan Maroko