Selain akibat hujan deras, banjir kali ini juga diduga karena banyaknya sampah yang menghambat saluran air dan pompa.
Sangat disayangkan bahwa kesadaran masyarakat terkait etika membuang sampah masih kurang.
Dikabarkan TribunJateng.com, BPBD Kota Semarang kini telah berkoordinasi dengan DPU Kota Semarang untuk mengaktifkan seluruh pompa di setiap wilayah banjir.
"Kami masih terus monitor dengan kelurahan siaga bencana. Beberapa wilayah sudah mulai reda. Mudah-mudahan bisa segera surut," ucapnya.
Disisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku kaget saat mendapat kabar kantornya terendam banjir.
Sebab, meski hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang, kantornya itu tak pernah kebanjiran.
"Impossible, mosok kantor gubernur banjir, ini agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek air kirimannya dari mana," kata Ganjar saat memantau kondisi kantornya, Selasa (23/2/2021) dikutip dari Kompas.com.
Ganjar mengaku saat kantornya terendam banjir ia sedang berada di Kabupaten Kudus.
Namun setibanya di Kota Semarang, Ganjar langsung mengecek kondisi kantornya terutama di Gedung B yang sebelumnya kemasukan air.
Ganjar pun heran dengan banjir yang menerjang kantornya karena banjir separah itu baru terjadi hari ini.
"Agak aneh karena baru terjadi hari ini. Saya minta semacam audit air datang dari mana, karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede itu," jelasnya.