GridPop.ID - Tragedi kecelekaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih terus diselidiki.
Seperti yang diketahui kecelakaan maut ini terjadi pada Kamis (11/3/20210) dan menelan puluhan korban jiwa.
Diberitakan Kompas.com, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat masih mengkaji insiden kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana.
Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengungkapkan, pembatas jalan (guard rail) yang sudah terpasang sebelum insiden terjadi.
Namun, pembatas jalan tak kuat menahan laju bus hingga akhirnya terperosok ke jurang.
"Jalur ini memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada. Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," ungkap Hery lewat sambungan telepon seluler, Kamis (11/3/2021).
Salah seorang korban selamat dari kecelakaan maut itu sempat memberikan kesaksiannya.
Kembali melansir dari Kompas.com, Mimin Mintarsih (52) korban yang selamat memaparkan detik-detik sebelum bus pariwisata yang ditumpanginya terjun ke jurang.
Mimin dan dua anaknya merupakan korban yang selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Diceritakan Mimin saat kejadian dirinya duduk tak jauh dari sopir.
Ia bahkan sempat mencium bau sangit selama di jalan. Bau tersebut diduga berasadari kampas rem.
Seorang penumpang sempat meminta sopir untuk memeriksanya.
Sopir bilang remnya blong," jelas Mimin kepada Kompas.com.
Sebelum peristiwa itu terjadi, dia sempat merasakan busnya oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ungkapnya.
Semua orang dalam bus tersebut melantangkan takbir bersamaan.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tubuh mimin terjepit bangku, sedangkan dua anaknya terpental ke belakang.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," tutur Mimin di kediamannya, Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3/2021) dini hari.
GridPop.ID (*)