Ia pun hanya bisa pasrah dan berserah kepada Tuhan sebelum menjelaskan semuanya ke keluarga.
"Waktu aku cerita ke mama juga aku berdoa dulu. Karena kan kalau pakai kekuatan spirit pasti takut ya, kita nggak tau responsnya gimana," ungkap Gisel bergetar.
"Cuma saat itu juga kan aturan bahwa kita serahin semua sama Tuhan."
"Jadi aku cuma berdoa 'Tuhan ini aku mau ngomong sama mama biarlah roh kudusmu yang penuhi mulut aku'," katanya.
"Supaya apa yang keluar dari mulut aku penuh dengan kebeneran, kedengaran di telinga mama juga roh kudus juga pimpin sampaikan supaya tepat di telinga dia," ujarnya lagi.
Ibu satu anak itu hanya bisa berharap agar pengakuannya tak menuai murka dari keluarga.
Beruntung, reaksi orangtua Gisel terutama sang ibu justru sangat memahami kondisi anaknya.
Setelah begitu banyak penghakiman dari orang di luar, Gisel beryukur masih dirangkul oleh keluarga dan ibundanya.
"Dan dia nggak marah, malah dia nanya aku gimana," kata Gisel.
"Kayak ngasih kekuatan, nggak menghakimi anaknya, nggak marah-marah, nggak bilang anak durkaha blabla, nggak gitu sama sekali," pungkasnya.
GridPop.ID (*)