3. Daging merah dan daging olahan
Meski dinilai sehat dan bergizi tinggi, nyatanya daging merah apalagi daging olahan cukup berbahaya bila dikonsumsi.
Daging merah seperti daging sapi atau kambing, merupakan bahan makanan pemicu timbulnya tumor otak.
Bahkan lebih berisiko lagi apabila daging merah dimasak dengan vara dibakar karena zat dalam daging menjadi bersifat karsinogenik.
Sedangkan daging olahan seperti sosis atau kornet, seperti yang kita ketahui termasuk makanan yang mengandung pengawet dengan zat pemicu tumor otak yang tinggi.
Tak hanya diolah dalam bentuk kaleng, daging dan sayur yang dengan sengaja diawetkan dengan zat kimia juga memiliki risiko tinggi timbulnya tumor otak.
4. Ponsel
Meski anak tak diberikan ponsel saat ia kecil, ponsel milik orangtua yang sering berada di dekat anak bisa menjadi penyebab timbulnya tumor otak.
Dalam artikelnya, Health Line menulis bahwa ponsel memiliki sinar radiofrekuensi (RF) atau radiasi yang berbahaya bagi otak manusia.
Radiasi yang dibawa ponsel diterima otak dan efeknya akan berisiko memicu timbulnya tumor otak.
Tak heran bila ahli kesehatan tak menyarankan anak untuk bermain ponsel dan bahkan menjauhkan ponsel dari anak karena tumor otak yang diidap anak bisa saja muncul dan bisa terdeteksi dalam waktu yang lama.
5. Barang elektronik
Walau sulit untuk dihindarkan dari anak, paparan medan elektromagnetik yang terdapat pada barang elektronik juga bisa jadi sebab utama timbulnya tumor pada otak anak.
Dilansir dari cancer.org, terlalu sering mendekatkan anak dengan berbagai barang elektronik akan membuat risiko tumor otak dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak yang dijauhkan dari barang elektronik.
6. WiFi
WiFi menggunakan teknologi nirkabel yang bergantung pada luas dan kekuatan jaringan antena tetap (fixed antenna), atau BTS untuk menyampaikan informasi dengan RF.
Menurut WHO yang dilansir dari Kompas.com, studi 15 tahun belakangan ini emnemukan bahwa frekuensi yang ditimbulkan jaringan WiFi dari pemancar dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak pada penggunannya.
Meski sering dibantah, Agency for Research Cancer (IARC) membuktikan bahwa WHO telah menyampaikan bahwa radiasi yang terdapat pada WiFi merupakan golongan 2B yang bersifat karsinogen dan memicu timbulnya tumor serta kanker otak.