Pemerhati budaya Jawa dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Djoko Sulaksono, pun menyoroti hal ini.
Ia yakin, hal iini bukan menjadi alasan mengapa acara tak berlangsung megah.
Ia meyakini, sepinya pernikahan Putri Raja Solo bukan karena status mempelai ningrat atau bukan.
"Sepi lebih karena saat ini sedang pandemi, di mana jumlah tamu dibatasi," ungkap Djoko Sulaksono, seperti yang dikutip dari Tribun Solo.
"Pernikahan ramai atau tidak, bisa karena berbagai faktor, misalnya jumlah undangan," lanjutnya.
Djoko Sulaksono, menjelaskan tidak ada aturan baku akan jumlah tamu yang diundang dalam pernikahan adat jawa.
"Setahu saya tidak ada aturan yang hadir berapa, jadi tergantung tamu yang diundang. Bisa jadi tamu yg di undang pun belum tentu semua datang", tutupnya.