Find Us On Social Media :

Pagi Gereja-Siang Vihara-Sore Sholat Maghrib, Rafael Tan Beberkan Kisah Keragaman Budaya di Keluarganya: Belajar Kitab Tripitaka hingga Miliki Sajadah Sendiri

By Ekawati Tyas, Rabu, 14 April 2021 | 08:31 WIB

Rafael Tan

"Terus kenapa gue ada di Gereja? Waktu kecil dari mungkin umur 1 sampai berapa tahun ya? Sampai kelas 1 SD itu ya masih ikut-ikutan aja."

"Cuma waktu SD kelas 2 kalo nggak salah nyokap bawa gue ke Gereja," beber Rafael Tan.

Rafael mesti mempelajari dan juga menjalankan ketiga keyakinan yang ada dalam keluarganya.

"(Agama) Tiga-tiganya. Jadi gini, misalnya hari Minggu, waktunya ke Gereja, pagi-pagi gue ke Gereja sekolah minggu."

Baca Juga: Guguran Awan Panas Kembali Terjadi di Gunung Merapi, Mbak You Soroti Warga yang Masih Bertahan di Lereng Gunung hingga Singgung Soal Kepercayaan Setempat: Mereka Pegang Turun Temurun

"Siangnya itu gue ikut nyokap, karena di Wihara pun ada satu komunitas kayak sekolah minggu anak-anak kecil yang untuk belajar Kitab Tripitaka untuk sembayang," beber Rafael Tan.

"Sorenya gua pulang ke rumah, bokap sholat magrib, ya gua ikut juga sholat magrib."

"Gua punya sajadah sendiri, sarung, sampai peci sendiri," sambung Rafael Tan.

Akan tetapi, diakui Rafael bahwa hati kecilnya lebih memilih agama Kristen meski ia telah menjalani tiga keyakinan sekaligus.

Baca Juga: Khianati Kepercayaan Gading Marten Semasa Menikah, Gisella Anastasia Akui Kesalahannya: Penyesalan Semakin Menumpuk!