Pada malam pertama, Meurah Johan tewas di atas ranjang dengan tubuh membiru akibat senjata yang dimiliki oleh Putroe Neng.
Kematian tragis suaminya tersebut jelas bukanlah kesengajaan, tapi akibat senjata berupa racun yang di tanam di kemaluan Putroe Neng oleh neneknya.
Maksud dari sang nenek adalah untuk antisipasi agar cucunya selamat dari korban keganasan perang seperti pemerkosaan.
Sejak kematian suami pertamanya itu, suami-suami berikutnya tidak pernah ada yang bisa melewatkan malam pertama.
Sebanyak 99 suami resminnya, menjemput ajal di atas ranjang pengantin saat masih malam pertama.
Hingga datanglah seorang Syeikh Syiah Hudam meminangnya menjadi istri atau menjadi suami ke 100 bagi Putroe Neng.