GridPop.ID - Tenggelamnya KRI Nanggala 402 tentu menyisakan duka bagi keluarga para awak kapal.
Tak terkecuali bagi keluarga Komandan KRI Nanggala 402, Letnan Kolonel (P) Heri Oktavian.
Di rumah kakak pertamanya yang terletak di kompleks Pemuka, Kecamatan Rajabasa, sayup terdengar lantunan ayat suci Al Quran.
Seluruh keluarga kini sedang mendoakan yang terbaik untuk komandan KRI Nanggala 402.
"Nggak putus-putus kami mendoakan Heri. Baca (surah) Yasin setelah shalat," kata Chandra, kakak pertama Letnan Kolonel (P) Heri Oktavian.
Kabar musibah yang menimpa adik bungsunya itu didapatkan dari Yanuar, anak ketiga dari empat bersaudara itu Kamis kemarin.
"Ya Allah, kami nggak nyangka," kata Chandra.
Chandra pun menjemput ibundanya yang tinggal di Kota Metro untuk pergi ke Surabaya terkait kabar kapal selam yang dikomandoi Heri itu telah dinyatakan tenggelam.
Sambil menunggu kabar keberangkatan ke Surabaya, ibundanya Murhaleni tinggal di rumah Chandra.
Murhaleni menuturkan, komunikasi dengan anak bungsunya itu terjadi beberapa hari lalu.
Saat itu, Murhaleni mengirimkan video melalui WhatsApp terkait aturan larangan mudik.
"Waktu itu saya dapat video soal larangan mudik, jadi saya kirim ke Heri, supaya nggak mudik dulu (ke Lampung)," kata Murhaleni.
Istri purnawirawan Polri ini mengatakan, itu adalah komunikasi terakhir dengan Heri. Karena sebelumnya dia sudah tahu bahwa Heri akan berlayar.
"Sempat bilang mau berlayar, kami sudah tahu kalau (kapal) sudah menyelam, tidak bisa komunikasi," kata Murhaleni.
Seperti yang diberitakan Tribun Jatim sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) di perairan utara Bali, telah dinyatakan subsunk (tenggelam) pada Sabtu (24/4/2021).
Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu.
"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," ungkapnya.
GridPop.ID (*)