GridPop.ID - Tiap tahun, Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak.
Dilansir dari laman kompas.com, tahun ini Hari Raya Waisak jatuh pada hari Kamis, 7 Mei 2021.
Umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Hari Raya Waisak.
Umat Buddha di Indonesia, biasanya akan merayakan perayaan festival lampion Waisak yang biasanya dilakukan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Perayaan festival lampion tersebut identik dengan momen pelepasan ribuan lampion kertas yang diterbangkan ke langit.
Biasanya, umat Buddha akan pergi ke kuil lokal mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan pada saat malam bulan purnama.
Mereka juga banyak yang melakukan perbuatan baik, mengambil bagian dalam melantunkan dan meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil hingga berbagi makanan ke orang-orang.
Sementara itu, mengutip pemberitaan Grid.ID, dalam merayakan hari penting ini, umat Buddha rupanya punya ritual tersendiri yang sudah menjadi tradisi yang mendarah daging.
Meski tak banyak yang masih menerapkan dengan lengkap, ritual Waisak ini adalah salah satu peninggalan budaya dan agama yang patut dilestarikan.
Penasaran seperti apa saha ritual yang dilakukan umat Buddha dalam menyambut perayaan Waisak 2019?
Yuk simak tahapan ritualnya yang telah dirangkum Grid.ID dari The Star!
1. Perbanyak Merenung dan Berdoa
Seperti perayaan Nyepi, pada hari Waisak umat Buddha biasanya memperbanyak renungan dan doa.
Hal ini bertujuan untuk merenungkan atau intropeksi diri atas setiap hal yang telah dilakukan selama setahun ini.
2. Kenakan Busana Putih
Sebenarnya tak ada aturan berpakaian saat hendak berdoa di hari Waisak.
Namun para ahli mengatakan dalam ajaran Buddha warna putih melambangkan kemurnian.
Sehingga ada baiknya mengenakan busana putih untuk berdoa di hari Waisak untuk menyempurnakan agama.
3. Menyalakan Lampu Minyak atau Lilin
Menyalakan lampu minyak atau lilin adalah pemandangan umum yang terjadi ketika hari Waisak.
Dalam filosofi Buddha, menyalakan lampu minyak atau lilin bermaksud untuk mengusir kegelapan dan penerangan bagi kehidupan seseorang.
4. Terapkan Sila Kelima
Dalam ajaran Buddha terdapat lima sila yang harus diterapkan umatnya dalam berbagai aspek kehidupan.
Sila kelima yang wajib diterapkan umat Buddha khususnya pada Waisak adalah tidak melakukan pembunuan, pencurian, pelecehan, berbohong dan konsumsi minuman keras.
Tidak hanya itu, umat Buddha memang diajarkan untuk mampu menahan nafsu dan berbuat buruk kepada orang lain yang menimbulkan efek negatif.
5. Bermeditasi
Dalam rangka menyambut hari Waisak, melihat umat Buddha melakukan meditasi bukanlah pemandangan yang aneh.
Pada ajaran Buddha, meditasi adalah salah satu cara efektif untuk merenungkan dan intropeksi diri.
Lokasi meditasi paling terkenal adalah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India.
Pohon Bodhi ini adalah pohon tempat Sidharta mencapai pencapaiannya sebagai Buddha.
Para pengikut Buddha juga percaya bahwa ada dewa, makhluk spiritual yang baik, mengelilingi pohon-pohon tersebut.
6. Makan Sayur-sayuran
Mengkonsumsi protein hewani pada hari Waisak adalah hal yang dihindari oleh para umat Buddha.
Memakan daging di hari raya Waisak sama saja seperti melanggar sila kelima dalam ajaran Buddha yakni pembunuhan.
Hari Waisak memiliki makna pemurnian, sehingga hal-hal yang berbau duniawi dan negatif sangat dilarang. GridPop.ID (*)