GridPop.ID - Gorengan merupakan salah satu jenis makanan yang paling difavoritkan banyak orang.
Namun, ada deretan bahaya makan gorengan yang menghantui kesehatan siapa saja yang mengonsumsinya secara berlebihan.
Bahaya makan gorengan ini pun pernah dialami oleh penyanyi muda, Fatin Shidqia.
Melansir Grid.ID, diungkapkan Fatin Shidqia pernah membagikan pengalamannya saat menjalani pola hidup tidak sehat.
“Dulu pernah (ngedrop), dulu kan kalau misalnya pergi ke satu kota ke kota lain, makannya suka nggak ngeliat banget ya, laper mata,” kata Fathin.
Dara berusia 24 tahun ini juga mengaku suka makan gorengan.
“Apalagi dulu gorengan adalah hidup. Jadi dulu nggak sehat bangte lifestyle, tapi sekarang ketemu temen-temen yang makin banyak edukasi di aku ngebantu banget sih,” lanjut Fatin.
Seperti yang diketahui makanan yang digoreng memiliki tekstur yang renyah dan rasa gurih. Tak ayal teksturnya tersebut kerap menimbulkan 'efek candu'.
Namun di balik kegurihan tersebut terdapat segudang hal bahaya untuk kesehatan tubuh.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, berikut rangkuman deretan bahaya makan gorengan berlebihan.
1. Makanan yang digoreng tinggi kalori
Melansir Health Line, secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tidak digoreng.
Misalnya, satu kentang panggang berukuran kecil (100 gram) dapat mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan kentang goreng dalam jumlah yang sama (100 gram) mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
2. Makanan gorengan biasanya tinggi lemak trans
Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi.
Produsen makanan sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi, dan gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitasnya.
Faktanya, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.
3. Makan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya
Beberapa penelitian pada orang dewasa menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis.
Secara umum, makan lebih banyak makanan yang digoreng dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
4. Gorengan mungkin mengandung akrilamida berbahaya
Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang, atau memanggang.
Melansir Medical News Today, akrilamida dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.
Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.
Penelitian pada hewan menemukan bahwa itu menimbulkan risiko beberapa jenis kanker.
GridPop.ID (*)