"Pas pulang ke rumah itu udah agak banyak tuh darahnya, terus udah lumayan banyak, jam 12 sampai jam 11 malem perutku tuh sakit tapi sakitnya tuh sakit banget, kaya mau haid tapi lebih sakit berkali-kali lipat gitu,"
"Dokter bilang oh itu biasanya karena kontraksi. Ternyata pas sakit itu sepertinya dia (janin) kaya keluar gitu," jelas Aurel.
Meski begitu, melansir GridHealth.ID, tidak jarang ibu hamil mengalami pendarahan selama masa kehamilan.
Meskipun umum dialami, ibu hamil tetap harus berhati-hati dan melakukan pengecekan ke dokter kandungan ketika pendarahan terjadi.
Sebab pendarahan pada ibu hamil juga memiliki potensi sebagai tanda masalah pada janin yang dikandung.
Pendarahan di tiga bulan pertama juga relatif umum dan sering membuat ibu hamil ketar ketir.
Meskipun tetap berpotensi menjadi indikasi masalah serius, seringkali hal ini juga tidak berpengaruh terhadap janin.
Dilansir dari laman MedicineNet, sekitar 20% ibu hamil pernah mengalami pendarahan pada trimester pertama kehamilan.
Namun semua itu tergatung dengan volume darah yang dikeluarkan juga.
Umumnya, jika pendarah yang dialami ibu hamil seperti bercak tetes darah saja, maka hal itu lebih tepat disebut dengan spotting dan biasanya tidak mengacu pada kondisi serius.
Namun jika pendarahan mengacu pada darah yang mengucur deras dari vagina ibu hamil, maka hal ini bisa dikategorikan sebagai pendarahan.