"Di situ, Abi minta kertas dan pulpen. Karena jamaah kan udah rame tuh, kalo ngomong tuh kedengeran,
Di situ almarhum tulis, 'Alvin, apakah kamu bersedia untuk menikah?'.
Langsung disebut tanggalnya, 'tanggal 6 Agustus 2016'," kenang Alvin.
Ucapan mendiang ayahnya teringat jelas dalam benak Alvin.
"'Kalo kamu bersedia tanda tangan, Abi kasih kamu waktu setengah jam untuk berpikir apakah kamu mau menikah atau enggak.
Kalau misalkan kamu tanda tangan, Abi akan umumkan di depan jemaah ini'," ujar Alvin menirukan ucapan sang ayah kala itu.
"Jadi emang prosesnya berjalan cepat. Nggak dikasih waktu misalkan seminggu lah mikirin nikah, itu kan nggak main-main ya," ujar Alvin.
Usai berpikir selama 30 menit, ayah satu anak itu kemudian bersedia menikah di usia muda.
"Akhirnya tanda tangan, diumumkan, siangnya langsung lamaran hari itu juga," kenang Alvin.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, biduk rumah tangga yang telah dibina selama 5 tahun tersebut kini diambang perceraian.