GridPop.ID - Sudah setahun lebih masyarakat Indonesia hidup dalam suasana keprihatinan akibat pandemi covid-19.
Sayangnya sampai saat ini, virus corona yang terus menambah jumlah pasien positif covid-19 sampai saat ini masih terus menggeliat.
Bahkan baru-baru ini, virus corona varian baru asal India atau disebut juga virus corona delta dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.
Virus varian baru yang lebih berbahaya itu bahkan mulai merebak di beberapa daerah di Bumi Pertiwi.
Virus corona Delta dikabarkan telah ditemukan di Kudus, Jawa Tengah, dan mendominasi penularan virus corona di daerah itu.
Tak hanya di Kudus, kasus Covid-19 dengan varian Delta juga ditemukan di sejumlah daerah lainnya.
Menurut laporan Kemenkes yang dilansir melalui Tribunnews.com, per 13 Juni 2021 kasus virus corona Delta tercatat telah ditemukan di 5 provinsi di Indonesia.
Jika dijabarkan ada 20 kasus di DKI Jakarta, 75 kasus di Jawa Tengah, 3 kasus di Kalimantan Tengah, 3 kasus di Kalimantan Timur dan 3 kasus di Sumatera Selatan.
Masyarakat kini harus semakin mawas diri mengingat virus corona varian baru ini disebut-sebut lebih berbahaya dari varian sebelumnya.
Untuk itu, perlu diketahui beberapa gejala dan bahaya virus corona Delta, seperti diwartakan Kompas.com berikut ini.
Gejala
Gejala infeksi virus corona varian baru ini pada dasarnya mirip dengan infeksi virus asalnya.
Akan tetapi, varian Delta membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.
Profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti menyebutkan gejala terinfeksi virus corona Delta.
Beberapa diantaranya adalah sakit perut, muntah dan mual, nyeri sendi, hilangna selera makan, serta ganguan pendengaran.
Kebanyakan pasien yang terinfeksi varian ini membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen.
Sementara itu, profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus varian Delta terasa seperti flu yang parah.
"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tetap pergi ke pesta, kami pikir ini masalah," kata Tim.
Tim juga menjelaskan beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.
Bahaya
Pada 31 Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status atas varian Delta ini sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang mengkhawatirkan.
Varian Delta juga diketahui jauh lebih menular dari varian lainnya.
Bahkan, WHO menyebut varian Delta dapat mengelabui sistem kekebalan tubuh.
Para dokter di China menemukan bahwa pasien yang terinfeksi varian Delta kondisinya lebih parah dan memburuk dengan lebih cepat.
Dalam laporan terbaru, sebanyak 12 persen pasien di China mengalami sakit parah atau kritis.
Hal ini dilaporkan terjadi dalam 3-4 hari sejak gejala pertama kali muncul.
Di Inggris, pemerintah terpaksa menunda pembukaan pembatasan sosial selama empat minggu karena menyebarnya varian Delta ini.
Diwartakan Kompas.com, virus corona Delta bertanggung jawab atas 96 persen kasus di Inggris dan tes positif melonjak 50 persen pada pekan lalu.
GridPop.ID (*)