GridPop.ID - Pandemi covid-19 saat ini masih menjadi momok besar bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Terlebih sejak munculnya virus corona varian Delta yang disebut-sebut lebih ganas dan mudah menular.
Bukan hal yang tidak mungkin kita tanpa sengaja bertemu dan melakukan kontak erat dengan orang yang ternyata positif covid-19.
Apalagi beberapa hari terakhir ini Indonesia kerap mencetak rekor jumlah kasus baru covid-19 harian tertinggi selama pandemi.
Seperti dilansir Tribunnews.com dari laman resmi covid19.go.id, Indonesia pada Minggu (27/6/2021) mencatat sebanyak 21.342 kasus positif covid-19 baru.
Sebelumnya, rekor kasus tertinggi terjadi pada Sabtu (26/6/2021) lalu dengan penambahan 21.095 kasus.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 2.115.304 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.
Dengan banyaknya jumlah penambahan kasus tersebut, masyarakat dihimbau lebih waspada dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sebab bisa jadi, orang yang ditemui tersebut membawa virus corona yang bisa semakin menyebarkan penyakit covid-19.
Namun tak perlu panik jika anda ternyata melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif covid-19.
Setelah menyadari hal tersebut, berikut ini langkah-langkah yang perlu anda lakukan, melansir Kompas.com.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Pasar Kemis, dr Kiki Maharani, SpPD, menjelaskan, bertatapan muka dengan orang yang positif Covid-19 selama lebih kurang 15 menit sudah termasuk dalam kontak erat.
Dalam kondisi ini, dr Kiki mengimbau agar masyarakat mewaspadai jika muncul gejala Covid-19 setelah lima hingga tujuh hari.
"(Sebab) masa inkubasinya (virus corona yang masuk ke tubuh) sekitar lima sampai tujuh hari," ungkap dr Kiki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).
Setelah kontak erat atau saat baru mengetahui bahwa seseorang yang ditemui terkonfirmasi positif Covid-19, tes Covid-19 yang langsung dilakukan seketika itu, baik menggunakan tes swab antigen maupun PCR test, bisa saja menunjukkan hasil negatif.
"Karena mungkin pada saat itu (tes Covid-19) belum terbentuk paparan virus di tubuh kita," jelas dr Kiki.
Oleh sebab itu, dr Kiki menyarankan agar tes Covid-19 dapat dilakukan setelah masa inkubasi, yakni sekitar lima hingga tujuh hari.
Selama masa inkubasi tersebut, dia juga mengimbau agar melakukan isolasi mandiri.
Apabila selama masa tersebut mengalami gejala Covid-19 setelah kontak erat dengan pasien orang yang terinfeksi virus corona, disarankan untuk melakukan tes Covid-19, seperti tes antigen.
"Akan tetapi, jika hasil tes rapid antigen negatif, tetapi gejala-gejala sudah muncul, seperti demam, lidah tidak bisa merasakan rasa apa pun, atau anosmia yakni tidak bisa membau, sebaiknya segera diperiksakan," jelas dr Kiki.
Kendati demikian, dr Kiki mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan seseorang tidak menunjukkan gejala Covid-19 apa pun selama lima hari setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19.
Hal ini, kata dr Kiki, bisa saja karena orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus.
"Maka dari itu, saya sarankan, ketika kita ada kontak erat, misal habis makan bareng, tetap isolasi mandiri sekitar tujuh hari. Nanti kalau tidak ada gejala, boleh beraktivitas. Tetapi kalau ada gejala, isolasi dilanjutkan sampai 14 hari dan diperiksakan ke dokter," papar dr Kiki.
Lantas, apa saja gejala Covid-19 yang harus diwaspadai setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19?
Dr Kiki mengungkapkan, ada beberapa gejala Covid-19 yang penting untuk disadari dan diwaspadai, terutama setelah kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19, di antaranya sebagai berikut:
Demam, bisa 2-3 hari atau setiap malam. Eugesia, lidah tidak bisa merasakan rasa makanan. Anosmia, tidak bisa membau atau kehilangan penciuman. Sesak napas. Batuk kering atau berdahak, tetapi dahak tidak bisa keluar.
"Ada juga yang gejalanya hanya diare, tapi tidak demam. Tidak semua gejala Covid-19 pasti demam, ada juga yang mual, muntah, atau pusing," imbuh dr Kiki.
GridPop.ID (*)