Grid.ID - Banyak yang bilang malam pertama adalah prosesi pelengkap ikatan cinta yang selama ini dibina.
Akan tetapi apa jadinya bila malam pertama yang begitu dinanti-nanti mendadak berubah menjadi bencana?
Ya, kedengarannya mengerikan, namun itulah yang dialami oleh pasangan pengantin ini.
Belum sempat cicipi malam pertama yang begitu dinanti, kedua pasangan ini harus menghadapi petaka.
Pasangan pengantin ini bernama Khue dan Hung.
Pernikahan ini adalah momen yang paling membahagiakan bagi Khue dan Hung.
Pasalnya, setelah 9 tahun berpacaran, pasangan asal China ini akhirnya bisa mengesahkan cinta mereka dalam ikatan pernikahan.
Kendati hubungan asmaranya selama 9 tahun mengalami pasang surut, Khue dan Hung tidak menyerah begitu saja.
Keduanya bahkan tetap saling mendukung satu sama lain ketika keterpurukan karier menghajar kehidupan.
Setelah keduanya merasa cukup baik dalam hal materi dan rohani, mereka menikah.
Resepsi pernikahan digelar dengan meriah dengan ratusan tamu undangan.
Akhirnya petang pun tiba, Khue dan Hung akan menjalani malam pertama yang ditunggu-tunggu semua pasangan pengantin baru.
Dari sinilah kebahagiaan berubah menjadi mimpi buruk.
Mengutip Gridhot.ID, baru mau memulai prosesi malam pertama, sang suami, Hung tiba-tiba saja berteriak kesakitan.
Menjerit begitu keras merasakan rasa sakit yang tak tertahankan, Hung kemudian pingsan tak sadarkan diri.
Sang istri, Khue kebingungan melihat suaminya menjerit hingga pingsan.
Tak tahu apa yang harus ia perbuat, Khue lantas kelabakan berlari keluar dari kamar pengantinnya, meminta bantuan.
"Tolong! Hung pingsan," teriak Khue.
Keluarga segera berlarian ke kamar pengantin dan langsung mengevakuasi Hung ke rumah sakit.
Dokter yang memeriksa Hung kemudian mengatakan bahwa suami Khue terkena kanker perut stadium akhir.
Keluarga begitu terkejut mendengar fakta tersebut, namun Khue sudah mengetahuinya dari jauh-jauh hari.
Itu sebabnya Khue bersedia menikah Hung, lantaran ia ingin memberikan kebahagiaan untuknya.
Belum sempat Khue mengatakan cinta kepada sang suami, Hung sudah keburu dijemput ajal.
(*)