Find Us On Social Media :

Covid-19 'Menggila' di Ibu Kota Lebih dari 300 Jenazah Dimakamkan per Hari, Anies Baswedan Beri Peringatan Soal 'Badai' Gelombang Kedua

By Andriana Oky, Minggu, 4 Juli 2021 | 07:02 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Ahmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020).(Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)

GridPop.ID - Pandemi Covid-19 tengah meningkat beberapa waktu belakangan ini.

Di daerah Ibu Kota Jakarta sendiri terjadi mengalami kejadian yang cukup memilukan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa lebih dari 300 jenazah dengan protap Covid-19 dimakamkan setiap harinya.

"Hari ini Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memakamkan lebih dari 300 jenazah," terang Anies seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Suku Baduy Dinyatakan Steril Sejak Awal Pandemi, 2 Dokter Kagum hingga Ungkap Deretan Fakta Tak Terduga

Jumlah pemakaman harian ini bahkan lebih tinggi dibanding saat DKI menghadapi gelombang pertama Februari lalu.

Menurut Anies jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 terus meningkat dari hari ke hari.

Ia meminta kepada pihak manapun yang melihat informasi jumlah penguburan tersebut, tak dipandang hanya sekedar angka statistik.

"Ini bukan angka statistik, ini adalah saudara kita, ayah, ibu, anak, kakak, adik dari warga Jakarta.

Melihat kondisi ini, bisa dikatakan jika DKI Jakarta memasuki fase paling buruk sepanjang riwayat pandemi Covid-19.

Diberitakan Kompas.com, gelombang kedua yang terjadi di Jakarta terjadi begitu cepat.

Baca Juga: Politisi Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia, Didi Mahardika Bagikan Kenangan Terakhir Penuh Haru Bersama Mendiang Ibundanya: I Love U Mbu...

Dalam kurun waktu sebulan, kasus Covid-19 di ibu kota jauh melampaui gelombang pertama yang saat itu butuh waktu 9 bulan untuk mencapai puncaknya.

"Saya garis bawahi kepada semuanya, bahwa yang sedang kita hadapi ini adalah satu masa yang belum pernah kita hadapi sama-sama di Jakarta," kata Anies dalam arahannya soal PPKM Darurat, dikutip dari kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (3/7/2021).

"Kemenangan nanti ditentukan seberapa disiplin dan seberapa keras kita berjuang selama 2 minggu, atau 4 minggu ke depan, atau mungkin lebih. Kita sekarang menghadapi gelombang, badai yang saya sebut tadi," ia menjelaskan.

Sebagai informasi, sebetulnya situasi ini bukan hanya terjadi di DKI Jakarta melainkan juga di banyak wilayah lain di Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dinyatakan Aman untuk Ibu Hamil, Begini Penjelasan POGI

Lonjakan drastis kasus Covid-19 ini diakibatkan oleh kemunculan beberapa varian baru virus SARS-COV-2, menyebabkan fasilitas-fasilitas kesehatan kolaps karena kepenuhan pasien dan keterbatasan tenaga.

Anies mewanti-wanti, gelombang kedua ini kemungkinan akan parah.

Seberapa tinggi puncak gelombang kedua ini, kata dia, bergantung pada keseriusan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

GridPop.ID (*)