Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan bisnis obat-obatan J&J mengatakan, data yang sudah dipelajari selama 8 bulan ini menunjukkan bahwa vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal menghasilkan perlindungan atau respons antibodi penetralisir yang kuat dan tidak berkurang, bahkan terhadap varian Delta.
"Sebaliknya, kami mengamati peningkatan (respons antibodi penetralisir) dari waktu ke waktu," kata Mammen.
Penerima vaksin Janssen ini pun menghasilkan antibodi penetral yang kuat terhadap semua varian virus corona termasuk varian Covid-19 Delta.
GridPop.ID (*)