GridPop.ID - Ingatkan kamu dengan artis sekaligus presenter kawakan, Erna Libby?
Mungkin bagi sekalian kawula muda, nam Erna Libby terdengar begitu asing.
Namun bagi generasi 80'an hingga 90'an, nama Erna Libby tentunya sudah sering terdengar di telinga.
Betapa tidak, di tahun 2000'an, Erna Libby meraih kepopularannya di dunia hiburan sebagai artis multitalenta sekaligus presenter handal.
Sayangnya, prestasi gemilang Erna Libby di dunia hiburan terpaksa harus dikubur dalam-dalam usai dirinya divonis menderita penyakit serius yakni tumor otak.
Melansir dari Sripoku, erna Libby mengawali karirnya sebagai model sebelum akhirnya sukses menjadi presenter andal di dunia hiburan.
Salah satu acara televisi yang sukses dipandu oleh Erna kala itu berjudul Angin Malam.
Selain itu beberapa judul sinetron yang sempat dibintanginya antara lain adalah Cinta Sesaat, Mahligai di Atas Pasir dan Menjemput Impian.
Seolah tak puas dengan prestasinya di bidang seni peran dan presenter, Erna kemudian merambah ke dunia tarik suara.
Ia pun merilis sebuah album berjudul 'Yang Pertama' yang mana didalamnya terdapat beberapa lagu ciptaan Erna sendiri.
Tak tanggung-tanggung, album ini juga dibuat bersama dengan musisi ternama Bebi Romeo dan Tito Sumarsono.
Namun, peluncuran album pertamanya itu kalah pamor dengan kabar kedekatan Erna dengan pengacara yang juga pendiri Granat (Gerakan Anti Narkoba), Henry Yosodiningrat.
Betapa tidak, Erna tiba-tiba memutuskan menikah dengan Henry Yosodiningrat sebagai istri ketiganya.
Hingga kemudian pada tahun 2008 silam, masyarakat dikejutkan dengan kabar meninggalnya Erna Libby akibat tumor otak yang dideritanya.
Usai divonis mengidap tumor otak, Erna meninggalkan dunia hiburan dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Masih melansir dari sumber yang sama, Erna Libby meninggal pada Agustus 2008 silam sesaat usai menunaikan ibadah salat Dzuhur didampingi oleh keluarganya.
Menariknya, Erna menghembuskan nafas terakhirnya dengan mengukir senyum di wajahnya.
"Meninggalnya sehabis menyelesaikan zuhur ditemani ibu kandung. Keinginan terakhirnya bukan ingin sembuh, tapi ingin dicintai Allah. Almarhumah sadar bahwa usianya sudah tak lama lagi," ungkap salah seorang kerabat.
Bagi Eliana Sari (38), salah satu kakak Erna, adiknya menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang, usai menjalani sholat dzuhur.
"Saya yang mentayamumkannya (sebagai pengganti berwudlu). Sebelum menghembuskan nafas, dia sadar dan sempat sholat. Saya membimbingnya untuk berdoa," katanya.
Namun selang beberapa menit, Erna lantas menghembuskan nafas terakhirnya.
"Menurut saya, dia meninggal dengan husnul khatimah," katanya.
GridPop.ID (*)