Seiring dengan perkenalan mereka yang semakin dekat, Nur Afila merasakan hal yang sama.
Ia merasa Adama adalah lelaki yang selama ini diimpikan dan ia pun jatuh cinta kepadanya.Menurut Nur Afila, Adama adalah sosok yang baik, perhatian, cerdas, penyabar serta religius dan penyayang keluarga.
Setelah dua bulan dari pertemuan mereka, Nur Afila makin tersentuh ketika Adama mengajaknya berziarah ke tanah suci.Namun Afila berkata tak bisa menerima ajakan itu jika mereka tidak menikah.Perkataan Afila membuat keduanya berdiskusi soal pernikahan dan memberi tahu orang tuanya terkait niatan tersebut.