Kemudian angka Rp 2,8 juta yang akhirnya disepakati dengan harapan agar jenazah dapat segera dimakamkan.
"Sebelumnya saya minta turun lagi Rp 2 juta, tapi temannya (Redy) nyeletuk, dia bilang sudah untung dikasih segitu.
Kemarin yang non-muslim ada yang sampai Rp 3,5 juta. Akhirnya kita setuju di angka Rp 2,8 juta," tutur YT.
Akan tetapi, sebelum akhirnya membayar biaya tersebut, YT meminta untuk dibuatkan tanda terima serta rincian biaya kepada pihak TPU Cikadut.
Tanda terima yang ditulis dalam secarik kertas berisikan rincian biaya untuk gali liang lahat sebesar Rp 1,5 juta, biaya angkut peti jenazah Rp 1 juta; dan papan nisan salib sebesar Rp 300.000.
Dalam tanda terima tersebut tak lupa juga dibubuhi tanda tangan Redy.
"Dia (Redy) bilang, kalau pemakaman malam memang lebih mahal," ujar YT.
Meski YT mengaku telah ikhlas, namun ia masih heran dengan pernyataan yang terlontar dari mulut petugas pemakaman Covid-19 bahwa biaya jenazah non-muslim tak ditanggung pemerintah.