GridPop.ID - Kabar terbaru datang dari pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.
Dilansir dari Grid.ID, publik tak ada yang tahu persis tentang kondisi kesehatan Kim Jon Un.
Namun berdasarkan keterangan dari intelijen Korea Utara, berat badan Kim Jong Un mengalami penurunan secara drastis.
Bahkan berat badan Kim Jong Un disebut sampai turun sebanyak 20 kg.
Penampilan Kim Jong Un belum lama ini dalam rapat partai memang menjadi perhatian lantaran terlihat lebih ramping.
Ternyata memang benar bahwa penampilan berbeda Kim Jong Un tersebut menurut Intelijen Korea Selatan karena berat badan sang pemimpin mengalami penurunan hampir 20 kg.
Terungkapnya kabar tersebut yakni usai Badan Intelijen Nasional (NIS) memberikan laporan secara tertutup pada parlemen.
Salah satu anggota komisi, Kim Byeong-kee menuturkan bahwa Kim Jong Un masih memimpin Korea Utara secara normal.
NK News memberitakan, pernyataan Kim Byeong-kee membuktikan telik sandi "Negeri Ginseng" memantau serius kondisi tetangganya tersebut.
Pemimpin Korea Utara ini dikenal sebagai perokok berat dan mengalami obesitas dengan berat badan yang terus meningkat.
Terhitung sejak berkuasa pada 2011, berat badan Kim Jong Un telah mencapai 22 stones atau kurang lebih 139 kg.
Dilansir dari The Sun pada, Sabtu (10/7/2021), Kim memiliki kegemaran dengan keju Swiss, caviar, dan lobster.
Analisis menyatakan bahwa berkurangnya berat badan Kim Jong Un dimanfaatkan oleh media pemerintah untuk menciptakan propaganda di tengah krisis pangan.
Kepada AFP, pembelot yang kini menjadi peneliti, Ahn Chan-il berujar, Korea Utara ingin mencitrakan Kim sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
"Pesan yang hendak disampaikan Pyongyang jelas. Kim Jong Un adalah pemimpin yang bekerja keras hingga berat badannya turun," kata dia.
Terkait kondisi Kim Jong Un, Korea Utara telah menyiapkan antisipasi jika terjadi kemungkinan buruk seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Korea Utara telah membentuk sekretaris pertama yang merupakan posisi orang nomor dua di Partai Buruh Korea.
"Kepemimpinan Korea Utara mempersiapkan jika Kim tiba-tiba meninggal, atau dianggap tak mampu memerintah," kata laporan berita NK News sebagaimana dilansir Kompas Global.
NK News mengatakan bahwa pembentukan sekretaris pertama ini seolah menunjukkan bahwa kondisi Kim Jong Un tengah kurang sehat.
GridPop.ID (*)