GridPop.ID - Satu hal yang harus kita ingat dalam hidup adalah jangan menilai seseorang dari penampilannya.
Hal ini seperti yang terjadi pada seorang pria di Filipina yang hendak naik transportasi umum.
Banyak orang tak tahu dengan sosok pria tua ini sebenarnya yang ternyata bukan orang sembarangan.
Saat semua orang tahu sosoknya, kita akan dibuat terperangah dan menaruh hormat.
Melansir dari Grid.ID seorang laki-laki di Filipina ini pernah ditolak naik kendaraan umum karena dianggap tak mampu membayar.
Dengan penampilannya yang biasa, berambut gondrong dan janggut tebal, Ia rupanya sempat dianggap gelandangan hingga tunawisma.
Melihat hal tersebut, sang Sopir angkutan umum pun enggan memberikan tumpangan padanya.
Tak tanggung-tanggung bahkan Ia juga diejek oleh beberapa penumpang lain.
Menurut unggahan sebuah akun facebook, laki-laki tersebut dengan sabar menunggu angkutan yang mau mengangkutnya.
Namun, sopir angkutan umum lainnya juga berdalih kepadanya tidak ada ruang di dalam angkutan untuk duduk.
Hingga akhirnya, Ia mendapatkan angkutan umum dan tidak ada seorang pun penumpang yang mau memberikan tempat duduk untuknya.
Dengan rendah hati ia bertanya, mengapa mereka tidak membiarkannya duduk, padahal Ia seorang warga yang sama seperti penumpang lain.
Tidak sekali pun lelaki ini menyebutkan identitasnya, karena para penumpang merasa jijik dan memandang rendah dirinya.
Usai unggahan itu viral di media sosial, banyak warganet yang terkejut dan merasa emosional saat mengetahui identitas laki-laki yang diejek dan dikira tunawisma tersebut.
Sebab, laki-laki tersebut adalah Sir Ruben Madridejos atau yang sering dikenal dengan Sir Madri.
Melansir dari GridHits.ID Sir Madri, seorang profesor perguruan tinggi yang tidak hanya lulus cumlaude tetapi juga meraih gelar Master di universitas Jerman.
Ia juga merupakan profesor di Departemen Ilmu Fisika, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan di Universitas Politeknik Filipina (PUP).
Ia meraih gelar sarjana dan lulus dengan predikat cumlaude dari Universitas Filipina - Diliman pada 1973, dan menyelesaikan kuliah Bachelor of Science in Physics.
Sekitar 8 tahun kemudian, Ia pergi ke Jerman dengan beasiswa yang didanai negara untuk menyelesaikan Master of Science di Geofisika.
Tentu saja, Ia juga fasih berbahasa Jerman dan Inggris.
Meskipun seorang profesor di perguruan tinggi ternama, Ia tetap berpenampilan sederhana dan apa adanya.
Sir Ruben Madridejos tetap berambut gondrong, berjenggot tebal, dan mengenakan kaos biasa.
Terlebih, Ia suka menaruh barang-barangnya di tas plastik atau karung kecil yang membuat banyak orang merendahkannya karena penampilannya.
Memiliki pendidikan tinggi nyatanya tidak membuat profesor ini tinggi hati dan malah membiarkan saja saat orang lain mengejeknya karena penampilan, salut!
Tentu ini memberi pelajaran bagi kita agar tidak menilai seseorang dari penampilannya saja bukan.
GridPop.ID (*)