Find Us On Social Media :

Miris! Beri iming-iming Ilmu yang Barokah, Oknum Guru di Pondok Pesantren Tega Luapkan Nafsu Bejat pada 4 Santriwatinya

By Sintia N, Kamis, 15 Juli 2021 | 06:01 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Tragedi bejat tak berhati nurani kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Betapa tidak, sebanyak 4 santriwati dikabarkan menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan seorang oknum guru di pondok pesantren.

Mirisnya lagi, tindakan tak bermoral itu dilakukannya dengan iming-iming agar ilmunya barokah dan bermanfaat.

Baca Juga: Sekian Lama Putus dengan Luna Maya, Ariel NOAH Berani Gandeng Lagi sang Model Setelah 2 Tahun Hubungannya Kandas, Sang Lady Killer Malu-malu Bongkar Alasannya

 

Dilansir melalui Sosok.ID, peristiwa itu terjadi di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Tak hanya sekali, pelaku yang berinisial SF melakukan tindak asusila tersebut beberapa kali kepada korbannya.

Dilansir dari Tribunnews, aksi itu diketahui setelah salah satu korban yang ketakutan mengungkap kejadian yang menimpanya.

Kepada orang tua, korban tersebut menceritakan peristiwa mengerikan yang ia alami.

Kapolsek Pagelaran, AKP Safri Lubis menerangkan, polisi mengamankan pelaku SF pada Kamis (8/7/2021).

"Kami amankan seorang oknum guru tersebut dari salah satu ponpes lantaran telah melakukan tindak asusila terhadap empat muridnya," jelas dia.

Adapun motif tindakan SF juga diungkap pelaku.

SF, dikatakan polisi, menyalurkan nafsu bejatnya dengan cara memarahi korban dan membujuk dengan dalih agar ilmu mereka bermanfaat.

Baca Juga: Amarah Tak Terbendung, Tri Rismaharini Mencak-mencak Saat Lakukan Sidak di Sebuah Dapur Umum hingga Keluarkan Ancaman Mengejutkan Ini

"Setelah memarahi korban, pelaku meminta korban untuk melayani pelaku dengan bujuk rayu."

"Alibinya agar ilmu yang diperoleh saat belajar di pondok menjadi barokah dan bermanfaat," jelas AKP Safri Lubis.

Lebih lanjut pelaku mendesak para korban untuk bungkam.

Dia mengancam jika tindakan bejat itu bocor, maka ilmu ke-empat santriwati itu tak akan bermanfaat.

Kasus pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren sendiri bukan pertama kali ini terjadi.

Sebelumnya, beberapa kasus serupa juga dilaporkan terjadi di beberapa pondok pesantren lainnya.

Melansir pemberitaan Wartakota pada Oktober 2020 silam, seorang pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Tebo, Jambi diringkus oleh pihak kepolisian setempat.

Pria berinisial KH (52) itu diamankan polisi lantaran dituding telah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santrinya.

Ironisnya, dari hasil pengembangan cerita pelapor pertama ditemukan ada sebanyak 5 orang santriwati yang menjadi korban kebejatannya.

Baca Juga: Orang Tua Menangis Gantikan Anaknya Duduk di Pelaminan, Terungkap Fakta Haru di Baliknya

Dari pengakuan korban kepada Polisi, modus yang dilakukan tersangka dengan mengajak korban belajar disalah satu ruang di Ponpes.

Kemudian korban langsung ditarik diajak keruang lain dan disitu lah pelaku melakukan aksi bejatnya.

Setelah menjalankan aksinya, korban diberikan sejumlah uang dengan jumlah yang berbeda, diantanya Rp 100 ribu dan ada juga yang lebih.

GridPop.ID (*)