Menurut peneliti di University of Chicago, disfungsi penciuman dapat mengakibatkan seseorang mengalami gagal jantung, kanker atau penyakit pada paru-paru.
“Disfungsi penciuman memang tidak langsung menyebabkan kematian," papar Dr. Jayant Pinto, dari University of Chicago.
"Melainkan sebagai tanda awal bahwa sesuatu yang salah telah terjadi pada tubuh Anda dan dapat berdampak buruk,” lanjutnya.
Setelah 5 tahun penelitian, hasilnya diperoleh bahwa 78 persen orang yang berhasil menjawab setidaknya empat aroma masih bertahan hidup.
Sedangkan 430 orang yang pernah menjalani penelitian dengan hasil penciuman rendah telah meninggal dunia.
Bahkan 39 persen diantaranya meninggal sebelum 5 tahun pasca penelitian.
“Memang orang tidak meninggal karena sistem penciumannya mengalami gangguan. Namun penurunan indera penciuman merupakan sinyal bahwa kemampuan tubuh mulai berkurang,” ujar McClintock.