Tal lama setelah itu, saya mendengar ada seseorang yang pulang. Tidak yakin siapa, jadi saya hanya menunggu sampai pintu terbuka.
Rupanya, teman kontrakan baru dan saudara-saudaranya.
Saya tersenyum, tapi senyuman itu justru tidak dibalas oleh semuanya. Kemudian saya diamkan saja.
Saking sibuknya bermain ponsel, saya tidak sadar sudah jam 1 pagi. Tiba-tiba saya mendengar suara dari lantai atas.
Suaranya benar-benar sangat bising. Mulai dari suara tertawa terbahak-bahak hingga tertawa menjerit.
Suara bising itu berlangsung hampir 10 menit, rasanya ingin menegur.
Pasalnya, di sini ada teman kontrakan lain yang paling lama tinggal dan terkenal tidak ramah juga sedikit galak. Tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, saya berniat menegur terlebih dahulu.
Saya bangkit dan menuju tangga. Entah mengapa saya berpikir, “Ishh biarlah. Dia pasti pandai menjawab saat kena tegur.”
Saya tak jadi naik, Saya pun masuk ke kamar dan beristirahat. Persis apa yang saya duga, keesokan paginya saat bersiap-siap untuk pergi bekerja, teman kontrakan yang galak turun dan masuk ke kamar.
Saya panggil Kak Ina.
“Kemarin apakah kamu mendengar orang berisik? Saya tidak bisa tidur.”