Belum ditemukan alasan oleh peneliti terkait golongan darah dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung, namun beberapa petunjuk dari penelitian lain menunjukkan bukti.
Golongan darah A terkait dengan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat" penyumbat arteri yang lebih tinggi.
Golongan darah AB terkait dengan peradangan, yang dapat memengaruhi cara kerja pembuluh darah.
Sementara itu, orang dengan golongan darah O memiliki tingkat senyawa tertentu yang memiliki efek menguntungkan pada aliran darah dan pembekuan.
Akan tetapi peneliti menekankan bahwa hal ini tak semudah yang dibayangkan lantaran golongan darah sangat rumit dan memiliki banyak faktor yang berperan.
Terkait penelitian ini, tim harus memeriksa data hampir 90.000 peserta dari usia 30 hingga 75 tahun yang telah diikuti selama 20 tahun lebih dalam dua penelitian besar Amerika yang terkenal, yakni Nurses' Health Study (62.073 wanita) dan Health Professionals Follow- Up Study (27.428 orang dewasa).
Perbandingan pria dan wanita dalam penelitian berbagai golongan darah dipastikan sama, namun pesertanya sebagian besar berasal dari etnis Kaukasia sehingga tak bisa disamakan dengan etnis lain.
Meski golongan darah seseorang tak bisa diubah, namun ada hal yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko penyakit jantung.