GridPop.ID - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa pulang medali emas cabang olahraga badminton Olimpiade Tokyo 2020.
Tradisi gigit medali emas pun mereka lakukan ketika berpose di atas podium.
Jika dulu tradisi gigit medali emas dilakukan para atlet untuk mengecek keasliannya, lantas bagaimana dengan sekarang?
Melansir dari Tribunnews, tradisi atlet gigit medali emas saat berpose di atas podium sudah terjadi sejak lama.
Kebiasaan ini mulai nampak terlihat sejak tahun 1800-an di mana kala itu merupakan masa yang sering disebut dengan istilah "Californian Gold Rush."
Beberapa ahli mengatakan jika atlet akan mengigit medalinya untuk melihat apakah akan ada bekas gigitan di medalinya atau tidak.
Tradisi ini datang dari kebiasaan pedagang jaman dulu yang sering melakukannya untuk memastikan keaslian emas.
Seperti diketahui, gigi manusia lebih keras daripada emas murni. Jadi, menggigitnya akan meninggalkan jejak pada logam mulia tersebut.
Sayangnya, medali emas yang diberikan pada olimpiade masa kini tidak seratus persen berasal dari emas murni atau logam yang dicat emas.
Medali yang dianugerahkan pada atlet hanya mengandung sekitar 1,34 persen emas dan sebagian besar perak.
Medali emas murni terakhir kali diberikan pada Olimpiade di Stockholm pada 1912.
Sejak saat itu, tidak ada perhelatan olahraga yang memberikan medali dengan kandungan emas murni.
Seperti halnya medali yang dipersembahkan dalam Olimpiade Tokyo 2020 bukan sepenuhnya terbuat dari emas.
Melansir dari Sripoku, pihak dari Komite Organisasi Tokyo telah mengkonfirmasi jika medali yang digunakan berasal dari bahan-bahan yang berasal dari peralatan elektronik yang didaur ulang.
Mereka juga mengatakan jika semua bahan baku dari medali ini berasal dari sumbangan semua warga Jepang.
Sejak April 2017 hingga Maret 2019, Tokyo sudah melakukan proses daur ulang terhadap semua komponen listrik dari peralatan elektronik yang disumbangkan ssemua warganya.
Proses daur ulang ini dilakukan untuk mengambil materi logam yang diperlukan untuk membuat medali tersebut.
Karenanya di masa sekarang atlet tidak lagi berpose mengigit medalinya untuk memeriksa apakah medalinya emas asli atau bukan.
Para atlet melakukan ini semata demi memenuhi keinginan dari fotografer yang memotretnya.
Kepada CNN, David Wallenchisky, presiden dari International Society of Olympic Historians mengatakan,
"Pose mengigit medali ini sudah jadi obsesi dari setiap fotografer yang memotret pertandingan olahraga."
Menurut David, sebagian besar fotografer memiliki tujuan agar atlet yang dipotretnya berpose sambil mengigit medali.
Hal ini dianggap akan memberikan hasil yang lebih baik pada foto.
GridPop.ID (*)