Find Us On Social Media :

Uang Kertas Sejak Lama Dituding Jadi Media Paling Berisiko Menularkan Virus Covid-19, Ahli Ungkap Fakta Tak Disangka-sangka

By Ekawati Tyas, Rabu, 4 Agustus 2021 | 10:32 WIB

Benarkah uang kertas memiliki risiko tinggi dalam penularan Covid-19?

GridPop.ID - Adanya pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai, tentu menambah kekhawatiran tersendiri.

Terlebih kini masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati saat di tempat umum dengan tak sembarangan menyentuh apapun karena ditakutkan dapat menjadi media penularan virus corona.

Dilansir Nakita.ID, uang tunai menjadi salah satu media yang dituding dapat menularkan Covid-19.

Akan tetapi benarkah uang tunai memiliki risiko besar terhadap penularan Covid-19?

Seperti diketahui bahwa percikan atau droplet dari orang yang terinfeksi virus ini memiliki risiko tertinggi menularkan Covid-19.

Namun benda-benda yang terpapar juga dapat menjadi media penularan, hal itu diketahui berdasarkan berbagai penelitian.

Baca Juga: Beli Nasi Padang dengan Uang Rp 5 Ribu, Bapak Penjual Agar-agar Ini Malah Ketiban Rezeki Rp 100 Juta, Arya Saloka Sampai Lakukan Hal Ini

Salah satu benda tersebut yakni uang tunai yang menjadi media transaksi.

Namun berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal iScience menunjukkan bahwa risiko Covid-19 menular melalui uang tunai sangat rendah.

Hal itu diteliti oleh para pakar keuangan European Central Bank yang telah bekerjasama dengan Departemen Virologi Medis dan Molekuler di Ruhr University Bochum, Jerman.

Pimpinan peneliti, Profesor Eike Steinmann dan Dr. Daniel Todt, mencoba mengembangkan metode khusus guna menguji seberapa banyak partikel virus dapat menular yang dapat ditransmisikan dari uang tunai ke kulit.

Digunakan uang koin serta uang kertas Euro juga larutan virus dengan konsentrasi berbeda sebagai objek penelitian.

Tak hanya itu, peneliti pun menguji permukaan stainless-steel yang berfungsi sebagai kontrol dalam setiap kasus penularan lewat uang tunai.

Penelitian dilakukan selama beberapa hari guna mengamati durasi penularan virus yang masih dapat terdeteksi dengan tujuan melihat risiko tertular virus Covid-19 yang menempel pada uang kertas.

Baca Juga: Demi Balas Dendam, Aktor Ini Jor-joran Gelar Pesta Mewah hingga Ngaku Cuma Punya Uang Sisa Rp 300 Ribu Usai Nikahi Wanita 6 Tahun Lebih Tua

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada 26 Juli lalu ini mengungkapkan, pada permukaan stainless-steel, virus ditemukan masih menular setelah hari ketujuh.

Sementara pada permukaan stainless-steel atau baja tahan karat menunjukkan perbedaan, uang kertas 10 Euro, virus benar-benar menghilang hanya dalam tiga hari.

Virus juga tidak terdeteksi setelah enam hari pada koin 10 sen, dua hari pada 1 Euro, dan satu jam pada uang 5 sen.

"Penurunan cepat (terjadi) pada koin 5 sen, karena (uang koin) terbuat dari tembaga, yang virusnya diketahui kurang stabil," kata Todt.

Dilansir dari GridKids, studi lain juga menunjukkan bahwa virus corona termasuk SARS dan MERS dapat bertahan pada permukaan yang kerap disentuh termasuk plastik dan stainless-steel.

Virus tersebut dapat bertahan di gagang pintu dan permukaan yang dilapisi plastik atau dilaminasi.

Serta pada permukaan keras lainnya.

Baca Juga: 2 Bulan Kerja Bawa Pulang Uang Rp 4,9 Miliar, Pekerjaan Pria Ini Terbongkar Usai Berhubungan Seks Dengan sang Istri, Terungkap Kejadian Mengejutkan Setelahnya

 

GridPop.ID (*)