GridPop.ID - Perselingkuhan memang tak pernah membawa apapun selain keburukan.
Kehancuran rumah tangga bak sudah bisa dipastikan terjadi jika salah satu diantara pasangan itu ketakuan selingkuh.
Bahkan yang lebih ekstrem lagi, perselingkuhan juga bisa membuat seseorang gelap mata hingga tega membunuh pasangannya sendiri.
Seperti peristiwa tragis yang terjadi di Desa Wailikut, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada 2019 silam.
Mengutip Kompas.com via Grid Hot (4/2/2019), satu keluarga yang terdiri dari wanita berinisial IR (37) beserta dua anaknya, FP (2) dan seorang bayi berusia 1 tahun ditemukan tewas.
Ketiganya ditemukan tewas di dua rumah berbeda tetapi masih satu desa pada Sabtu (2/2/2019).
Usut punya usut para korban adalah keluarga dari mendiang Alim Nurlatu (63) yang sebelumnya tewas dengan kepala terpenggal pada Minggu (28/10/2018).
IR atau Irma Saleky sendiri ialah istri pertama Alim Nurlatu.
Alim Nurlatu yang memiliki tiga istri tersebut nyatanya dibunuh oleh Maujana Nurlatu dan istri mudanya (kedua) sendiri, Nola Labutal.
Pelaku pembunuhan, Maujana Nurlatu sangat bengis menghabisi para korbannya demi bisa berselingkuh dengan istri muda Alim.
Seluruh korban tewas dengan luka serius, bahkan ada jasad yang kepalanya terputus dari badan korban.
Pada saat kejadian di waktu yang berbeda tersebut, warga sebenarnya sudah melihat seorang pria tak dikenal keluar dari sebuah rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.
Pria yang tak lain adalah Maujana itu kemudian kabur ke hutan.
Warga yang mengetahui adanya pembunuhan ini kemudian melaporkannya ke Polsek Pulau Buru.
Kapolres Pulau Buru AKBP Ricky Purnomo Kertapati yang mendapati adanya kasus ini langsung terjun memimpin anak buahnya menangkap Maujana yang bersembunyi di hutan desa.
"Terduga pelaku pembunuhan sudah diamankan polisi," kata Kapolres melalui Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsul Rifai kepada Kompas.com saat dihubungi, Minggu (3/2/2019).
Alasan pelaku membunuh Alim karena korban mengetahui perselingkuhan ini.
Saat disinggung mengenai apa hubungan pelaku dengan para korban serta motif pembunuhan keji tersebut, Dede mengaku belum mengetahuinya.
"Kita tunggu saja nanti hasil pemeriksaan penyidik, nanti juga motifnya akan diketahui," sebutnya.
Terlepas dari ketahuan atau tidak, perselingkuhan memang seharusnya tidak dilakukan oleh siapapun.
Dilansir Kompas.com dari sebuah penelitian berjudul “Infidelity’s aftermath: Appraisals, mental health, and health-compromising behaviors following a partner’s infidelity” mengungkapkan bahwa perselingkuhan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.
Dampak ini akan semakin terasa terutama bagi korban perselingkuhan berjenis kelamin wanita.
Mereka yang menjadi korban perselingkuhan biasanya cenderung menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang terjadi.
Tidak berhenti pada di situ, sebagai pelarian, mereka pun cenderung mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, dan melakukan hubungan seks berisiko.
Selain itu, mereka juga mengalami gangguan makan, seperti makan lebih sedikit atau tidak makan sama sekali.
GridPop.ID (*)