Find Us On Social Media :

Banjir Air Mata, Pedagang Ayam Penyet Asal Medan Ini Terkejut Setelah Alami Hal Mengejutkan Ini, Begini Kisahnya yang Tak Disangka-sangka

By Luvy Octaviani, Kamis, 5 Agustus 2021 | 18:42 WIB

Sejumlah anak muda dari gerakan Warung Medan Peduli memborong dagangan pedagang kecil kemudian dibagikan gratis kepada warga.PEKUWALI

Komunitas Warung Medan Peduli turun ke jalan borong dagangan UMKMAnak-anak muda ini datang dari komunitas bernama Warung Medan Peduli. Nyaris setiap hari, dalam tiga pekan terakhir, mereka selalu turun ke jalanan untuk memborong dagangan pelaku UMKM, terutama penjual makanan. Mereka adalah relawan yang direkrut untuk menyebar virus kebaikan. "Relawan kami ada lebih dari 300 orang. Mereka semua tersebar di seluruh kecamatan di Medan," kata salah seorang inisiator gerakan ini, Richard Stanlay. Gerakan ini dimulai sejak PPKM darurat diberlakukan di Medan. Saat itu, dia dan beberapa rekannya mendapati bahwa akibat pembatasan yang dilakukan, banyak pedagang kecil yang terdampak secara ekonomi. Banyak pedagang kecil yang terpaksa menanggung rugi karena pembatasan yang ada. Padahal, pendapatan mereka tak seberapa untuk membiayai kehidupan. Richard dan kawan-kawannya kemudian berinisiatif untuk membantu pedagang kecil yang kesulitan, sekaligus membantu masyarakat lain yang terdampak. Mereka lalu membentuk gerakan Warung Medan Peduli. Konsepnya, gerakan ini membeli dagangan pedagang kecil, kemudian membagikannya kepada masyarakat. Awalnya, mereka hanya memasang target 1.000 bungkus makanan atau minuman untuk dibeli dan dibagi gratis dalam sehari. Namun, melihat efek positif dari gerakan ini, banyak orang ingin bergabung dan berdonasi. Total, dalam tiga pekan terakhir, mereka telah membeli dagangan dari 2.000 lebih pedagang di Medan. "Kita sudah membantu sekitar 2.000-an warung dan sudah hampir 100.000 orang yang telah menerima bantuan dari gerakan Warung Medan Peduli ini," ungkapnya. Dengan relawan yang lebih dari 300 orang, gerakan ini bisa memborong dagangan dari 100 hingga 150 pedagang dalam sehari. Mereka memang menyasar pedagang kecil di pinggir-pinggir jalan sebagai target. Bagi Richard dan relawan lain, gerakan ini adalah salah satu cara mereka untuk menyebar virus kebaikan.Mereka bisa membuktikan bahwa penyebaran virus kebaikan lebih cepat dari penyebaran virus corona."Hanya dalam beberapa hari, ratusan orang mau bergabung dengan kami. Bahkan, di kota-kota lain di Indonesia mulai mengikuti dan mengadakan gerakan yang sama. Ada Bandung Peduli, Jakarta Peduli, Surabaya Peduli, dan Batam Peduli," ungkapnya. "Karena kita yakin, virus kebaikan jauh lebih cepat menular dan lebih cepat menyebar dari virus corona," tandasnya lagi. Richard dan relawan masih akan terus bergerak. Gerakan sosial ini masih akan terus berjalan hingga PPKM di Medan berakhir. "Target kita, PPKM selesai kami juga berhenti," pungkasnya.

Baca Juga: Cuma Bisa Pasrah, Wanita Ini Hanya Diam Membisu Saat Diminta Satpam Lepas Celana hingga Videonya Viral

GridPop.ID (*)