GridPop.ID - Virus Covid-19 sudah merenggut banyak korban jiwa.Dilansir dari kompas.com, satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia melaporkan kasus kematian Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 1.588 pada Sabtu (7/8/2021). Penambahan tersebut membuat kasus kematian Covid-19 di Indonesia jumlahnya menjadi 105.598 orang. Tambahan kasus kematian akibat Covid-19 tersebut tersebar di 33 provinsi. Jawa Tengah menjadi provinsi yang mencatatkan kasus kematian tertinggi dengan jumlah sebanyak 399 kematian.Kemudian disusul Jawa Timur 322 orang, Lampung 93 kasus, dan Kalimantan Timur 86 kasus.Selain itu, pemerintah juga melaporkan penambahan sebanyak 31.753 kasus baru positif Covid-19.
Kejadian pahit pun dialami bocah berusia 10 tahun ini usai kehilangan kedua orang tuanya yang meninggal akibat Covid-19.Dilansir dari laman tribunwow.com, Charlotte Michele Verlin Suherman (10), kini menjadi yatim piatu, dan hidup bersama kakek dan neneknya, setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.Mereka bertiga hidup dalam kesederhanaan di Jalan Pinus Raya Blok AG 1 Nomor 7, Perumahan Reni Jaya, Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.Saat didatangi awak media, Charlotte tampak tersipu malu dan bersembunyi di bekalang sang kakek, kala diajak bicara.Toto Sunarto (73) selaku sang kakek mengisahkan kisah pilu yang dialami cucunya.
Baca Juga: Dinkes Karanganyar Minta Istri Jangan Hamil Dulu Selama Pandemi Covid-19, Kenapa?
Kisah tersebut terjadi pada Maret 2020 silam, di saat penularan dan penyebaran infeksi Covid-19 mulai mengganas di Indonesia."Pada tahun 2020 Maret tanggal 20, anak saya kan sakit Bapak dari Charlotte sakit lambung, diambil lah sama Tuhan meninggal, terus istrinya sepuluh hari kemudian (meninggal-red). Dia sakitnya gagal jantung terus didiagnosis Covid-19.""Keduanya dikabarkan Covid-19," katanya saat ditemui di kediamannya, Pamulang, Kota Tangsel, Jumat (6/8/2021).Setelah peristiwa malang tersebut, Charlotte terpaksa diasuh oleh kakek dan neneknya.
Kakek dan Nenek Binggung Menafkahi sang CucuTak banyak tingkah, anak yatim piatu itu hanya menerima nasib malang yang menimpanya saat menjalani hidup bersama kakek dan neneknya."Kalau dia minta apa-apa bilang dulu mbah maaf ya kalau aku minta ini boleh enggak selalu gitu, kalau kita bilang enggak boleh, ya sudah dia enggak maksa. Anaknya tahu diri kok, tahu dia tinggal sama siapa," ungkapnya.Sempat mengaku kebingungan untuk menghidupi sang cucu, kedua lansia itu hanya berserah diri kepada Sang Pencipta.
Sebab, mereka tak dapat berkerja secara ekstra dikarenakan kondisi tubuh yang semakin melemah dimakan usia.Beruntung Charlotte memahami kondisi kakek dan neneknya itu."Saya cuman jualan telur ya seadanya sajalah. Ya enggak tentulah, satu ikat itu kan 15 kilogram, untungnya Rp 15 ribu, itu kalau habis sehari, kalau enggak habis ya lumayan saja buat makan kita bertiga lah," jelasnya.Harapan dari sang kakek akan masa depan nasib dari cucunya itu pun terjawabkan.Sebab, banyak dari masyarakat yang simpati terhadap Charlotte.Kini sang kakek dapat bernapas lega karena sang cucu yang sudah mendapat jaminan mengenai jenjang pendidikannya.Ia pun berharap adanya bantuan tersebut dapat mewujudkan cita-cita mulia sang cucu yang ingin menjadi seorang guru Bahasa Inggris."Kalau donator ada untuk sekolah. Dia cita-cita mau jadi guru Les Bahasa Ingggris tapi yang buat anak kecil, mau ngajar anak TK.""Harapan saya biar jadi orang pintar yang berguna, bermanfaat, soleha," pungkasnya.
Baca Juga: Kadung Salah Kaprah Dikira Hendak Buat Mantan Menyesal saat Hajatan di Trenggalek, Ternyata Ini Tujuan Utama Helikopter yang Dibeberkan TNI AUGridPop.ID (*)