GridPop.ID - Seorang ibu pada dasarnya menjadi pelindung bagi anak-anaknya.
Sayangnya kondisi tersebut tampak tak berlaku bagi Nicola Priest, seorang wanita asal Inggris yang tega menghabisi nyawa anaknya yang baru berusia 3 tahun.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Nicola Priest tega menghabisis nyawa anaknya yang bernama Kaylee dengan cara yang sadis.
Tak sendirian,Nicola ditemani oleh kekasihnya, Callum Redfern, saat melakukan penyerangan terhadap anaknya.
Keduanya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara di Pengadilan Birmingham pada Jumat (6/8/2021).
Dari hasil otopsi, penyelidik menemukan banyak luka parah di tubuh bocah tersebut.
Mereka bahkan menyebutkan luka di tubuh bocah tersebut setara dengan luka orang ditabrak mobil berkecepatan 64 km per jam, atau jatuh dari lantai tiga.
Kayle terbunuh akibat luka parah di bagian perut dan dada. Mirisnya ia mengalami patah tulang rusuk dan tulang dada.
"Engkau lepas kendali, yang menyebabkan penganiayaan dan hilangnya nyawa Kaylee-Jayde," jelas hakim dalam persidangan.
Hakim Justice Foxton menerangkan, insiden berawal ketika bocah itu ditidurkan sekitar pukul 19.00, sebelum pasangan itu berhubungan seks.
"Tetapi layaknya anak di usinya, Kaylee-Jayde tidak mau tidur sehingga dia pun bermain," kata Hakim Foxton.
Sebelum meninggal, Kayle sempat muntah-muntah. Menurut hakim, muntahnya bayi itu menunjukkan dia mengalami serangan mengerikan yang dilakukan orangtuanya.
"Tidak diragukan lagi kalian melakukan kejahatan tersebut karena terganggu oleh tangisan Kaylee-Jayde saat kalian hendak bercinta," kata Hakim Foxton.
Kasus ibu membunuh anak sendiri pun pernah terjadi di Tanah Air.
Dibertiakan GridPop.ID sebelumnya, seorang bayi berusia enam bulan tewas mengenaskan di Subulussalam Provinsi Aceh.
Bayi bernama Siera itu tewas berlumuran darah di kamar dengan kondisi leher luka parah.
Pembunuhan sadis ibu bunuh anak sendiri itu terjadi di rumah mertuanya di Desa Sibungke, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Kamis (8/7/2021) pagi.
Sementara pelaku pembunuhan bayi tersebut merupakan penduduk Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Pelaku mengakhiri hidup darah dagingnya sendiri di kamar rumah mertuanya.
GridPop.ID (*)