GridPop.ID - Innalillahi, kabar duka datang dari Pura Mangkunegara Surakarta, Jawa Tengah.
Raja Mangkunegara, Kangjeng Gusti Aria Adhipati (KGPAA) Mangkunegara IX dikabarkan telah tutup usia.
Dikabarkan sang Raja meninggal pada hari Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 02.50 pagi.
Dilansir dari Tribunnews.com, kabar duka ini awalnya diunggah di Instagram Story milik sang putri, GRAj Agung Putri Suniwati (Menur Soekarno), @menursokarno77.
Dalam postingannya itu, Menur juga menggungah foto ayahnya.
"Innalillahi wainnalillahi rojiun, Smoga almarhum appa diterima di sisinya," tulis, Jumat (13/8/2021).
Kabar meninggalnya Raja Mangkunegara Solo ini pun dibenarkan oleh Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo.
"Iya (Gusti Mangkunegara IX wafat), dini hari tadi," ucap Joko, dikutip dari Kompas TV, Jumat (13/8/2021).
Pihaknya membawa jenazah KGPAA Mangkunegara IX ke Solo.
Mengutip dari TribunSolo, pihak Istana Mangkunegaran melalui Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya mengkonfirmasi berita tersebut.
"Iya benar beliau wafat dini hari tadi pada pukul 02.30 WIB," katanya pada Jumat (13/8/2021).
"Karena sakit jantung," imbuhnya.
Mangkunegara IX wafat di Jakarta dan rencananya akan dimakamkan di Astana Giri Layu, Matesih Karanganyar.
Mengutip dari situs resmi Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IX lahir di Surakarta pada tanggal 18 Agustus 1951.
Ia adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII.
Pada masa remaja, Mangkoenagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.
Setelah tanggal 2 Agustus tahun 1987 Mangkoenagoro VIII wafat, kurang lebih satu tahun Pura Mangkunegaran tidak memiliki penguas.
Bertepatan tanggal 4 Jumadilakhir 1920 atau 24 Januari 198, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX.
Mangkoenagoro IX merupakan raja masa kini atau raja modern yang peduli akan perkembangan kesenian.
Hal itu ia tunjukkan dengan menempatkan kesenian khususnya seni tari yang mengikuti perkembangan zaman.
Selain itu, Mangkoenagoro IX juga menampilkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat budaya Jawa, kepada para pengunjung pura selalu disuguhkan kesenian Mangkunegaran, seperti tari, wayang kulit, dan fragmen.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan duka cita mendalam pada keluarga Pura Mangkunegaran Solo, atas wafatnya Kangjeng Gusti Pangeran Adhipati Aria (KGPAA) Mangkunegaran IX.
“Turut berbela sungkawa, innalillahi wa inna ilaihi rojiun Raja Solo Gusti Mangku, yang saya dulu sering memanggil mas djiwo telah berpulang,” kata Ganjar, dalam keterangannya, Jumat (13/8/2021).
Dilansir dari TribunJateng, Ganjar mengenang Gusti Mangku sebagai sosok santai yang dekat dengan masyarakat. Ganjar juga melihat mendiang Gusti Mangku saat muda adalah sosok yang gaul.
“Saya punya beberapa kenangan dengan beliau, ngobrol sangat santai. Orangnya waktu muda saya tahu sangat gaul, dekat dengan masyarakat. Termasuk keluarga-keluarga dari sana yang setiap Sura biasanya saya diundang,” ujarnya.
Ganjar mengaku terkejut dengan kabar berpulangnya Raja Solo ke IX itu. Ganjar mewakili masyarakat Jawa Tengah, berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
“Saya mewakili pribadi, keluarga dan masyarakat Jawa Tengah, selalu berdoa mudah-mudahan amal ibadah beliau diterima Allah subhanahu wa ta’ala dan seluruh dosa-dosanya diampuni. Mudah-mudahan keluarga juga diberikan kekuatan lahir dan batin,” tandasnya.
GridPop.ID (*)