Find Us On Social Media :

Terkuak! Maia Estianty Ternyata Cicit Pahlawan Nasional dan Cucu Istri Pertama Ir Soekarno, Intip Silsilah Keluarganya yang Mencengangkan

By Sintia N, Selasa, 17 Agustus 2021 | 18:01 WIB

Maia Estianty

GridPop.ID - Selama ini artis cantik Maia Estianty kita kenal sebagai musisi sekaligus produser musik kawakan.

Selain soal karyanya, Maia Estianty juga kerap dibicarakan terkait kisah cintanya dengan sang mantan suami, Ahmad Dhani.

Ibu Al, El, dan Dul itu juga ramai jadi buah bibir usai dipinang pengusaha tajir melintir, Irwan Mussry.

Namun tak banyak yang mengetahui jika ternyata di dalam sosok Maia Estianty mengalir darah biru dari sosok pahlawan yang berjasa bagi bangsa Indonesia.

Hal itu sempat dibagikan Maia Estianty melalui akun Instagramnya pada perayaan HUT RI Ke-72 pada 17 Agustus 2017 lalu.

Tak main-main, ada dua nama pahlawan nasional Indonesia yang ternyata memiliki ikatan dengan Maia Estianty.

Siapakah mereka? Simak silsilah keluarga Maia Estianty berikut ini!

Baca Juga: Pimpin Upacara HUT ke-76 RI di RS Covid-19, Ganjar Pranowo Ungkap Tampil Beda Kenakan Hazmat karena Alasan Menyentuh Ini

 

Dilansir dari NOVA, saat itu ibu dari tiga anak ini mengunggah foto di depan sang nenek yang merupakan istri pertama dari Presiden Soekarno.

Foto dan status ibu tiga anak ini sekaligus juga 'membongkar rahasia' hidupnya bahwa dia adalah cicit pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto.

HOS Tjokroaminoto juga dijuluki sebagai bapak para pendiri bangsa, seperti Soekarno.

Soekarno pernah tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto dan sekaligus banyak belajar dengan pahlawan asal Surabaya ini.

Dilansir dari Tribun Jabar, melalui akun Instagramnya, Maia menulis bahwa Oetari Tjokroaminoto, anak HOS Tjokroaminoto, adalah istri pertama Soekarno.

Maia juga menyebut bahwa Oetari adalah nenek kandungnya.

"Nenek saya ini, Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Presiden RI yg pertama, Soekarno. #maiaestianty #diarymaia #soekarno #istrisoekarno," tulisnya.

Baca Juga: POPULER: Bercucuran Air Mata, Desy Ratnasari Kenang Perlakuan Irwan Mussry di Masa Lalu yang Bak Pengeran Berkuda Putih

Sang nenek, Oetari Cokroaminoto menikah dengan Soekarno, namun hubungan itu tak bertahan lama.

Singkat cerita, akhirnya Oetari dan Soekarno berpisah secara baik-baik dan Soekarno melanjutkan hidupnya bersama istri keduanya yang bernama Inggit.

Tak sampai di situ, tak mau kalah bahagia, Oetari pun menikah dengan seorang pria yang bernama Sigit.

Dari pernikahan kedua itulah lahir sang anak yang bernama Harjono Sigit, ayah dari Maia Estianty.

Itulah sepenggal kisah Oetari atau Utari, nenek Maia Estianty, yang turut mengukir kisah sejarah bangsa.

Baca Juga: Bersyukur Pernah Bertemu Irwan Mussry, Desy Ratnasari Bongkar Sifat Asli Suami Maia Estianty yang Bikin Terenyuh: Dia dengan Mudahnya Bilang

Selain Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno memiliki sebutan lain.

Salah satunya Soekarno biasa dijuluki sebagai Putra sang Fajar.

Dilansir dari Tribun Jambi, sejarah julukan untuk Bung Karno itu dijelaskan pada otobiografinya berjudul "Penyambung Lidah Rakyat" yang disusun oleh Cindy Adams.

Dikisahkan di buku itu, di suatu pagi, Soekarno menghadap ke arah Timur, ditemani ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.

Mereka duduk di beranda rumahnya yang kecil, di Surabaya, Jawa Timur.

"Engkau sedang memandangi fajar, Nak. Ibu katakan kepadamu, kelak engkau akan menjadi orang yang mulia.

Engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita, karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing," kata ibunda Soekarno.

Orang Jawa punya suatu kepercayaan, jika bayi dilahirkan saat matahari terbit, nasibnya telah ditentukan terlebih dulu. Bung Karno memang lahir saat fajar menyingsing.

"Jangan sekali‐kali kaulupakan, Nak! Engkau ini putera dari Sang Fajar," ucap Ida Ayu Nyoman Rai.

Baca Juga: Kabar Duka, 3 Putra Ahmad Dhani dan Maia Estianty Kompak Tangisi Kepergian Orang yang Sedari Kecil Merawat Mereka hingga Banjir Ucapan Doa

Soekarno dilahirkan tanggal 6 Juni tahun 1901, saat fajar mulai menyingsing.

Ibunda percaya orang yang dilahirkan di saat matahari terbit ditakdirkan punya nasib yang lebih baik.

"Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan, nak, bahwa engkau ini putra sang fajar," begitu pesan Ibundanya kepada Bung Karno.

GridPop.ID (*)