Find Us On Social Media :

'Sekarang Tiap Pagi Tidak Ada Lagi Mama', 2 Bocah Ini Berlinang Air Mata Jadi Yatim Piatu Usai Ibunya Meninggal karena Covid-19, Pilu Ingat Pesan Terakhir sang Bunda

By Luvy Octaviani, Rabu, 18 Agustus 2021 | 19:22 WIB

2 anak ini berlinang air mata jadi yatim piatu usai sang ibunda meninggal karena covid-19

GridPop.ID - Perasaan duka mendalam dirasakan oleh 2 bocah ini.Bagaimana tidak? di usia yang masih sangat muda mereka berdua terpaksa menjadi yatim piatu.Diketahui, ibunya meninggal dunia setelah berjuang melawan covid-19.Diberitakan kompas.com, Andika Bayu Prasetyo (Tyo) dan Diana Avisa Aurilia menjadi yatim piatu setelah kehilangan ibunya, Vika Dwi Noviantiy. Sang ibu yang merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas Licin, Banyuwangi meninggal dunia pada Kamis (24/6/2021), setelah berjuang melawan Covid-19. Vika sempat dirawat di RSUD Blambangan, namun ibu tiga anak itu akhirnya mengembuskan napas terakhir. Tangis kedua anak almarhumah pecah saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambangi kediaman mereka, Selasa (17/8/2021).

Baca Juga: Bangkit dan Merdeka dari Covid-19, Kompas Gramedia dan BKKBN Berkolaborasi Gelar Sentra Vaksinasi Sekaligus Rayakan Kemerdekaan RI ke-76

Ibunya rawat tiga anak seorang diriAlmarhumah Vika Dwi memiliki tiga orang anak. Selain Tyo dan Diana, almarhumah juga memiliki anak bernama Evan Raisa. Evan kini sedang berada di rumah neneknya di Jember. Tujuh tahun lalu, sang ayah Deni Kurniawan sudah lebih dulu wafat. Sejak saat itu, Vika seorang diri berjuang membesarkan tiga buah hatinya. Salah seorang anak almarhumah Tyo, yang masih duduk di bangku SMA, tak kuasa menahan air mata ketika mengenang sosok sang ibunda.Tyo bercerita, sebelum berangkat kerja, ibunya biasa menyiapkan bahan makanan untuk mereka. Vika memang mengajarkan agar anak-anaknya mandiri. "Saya tinggal masak saja (bahan makanan). Kami memang dididik untuk selalu mandiri," tutur dia pilu. Air mata Tyo kembali meleleh membayangkan bagaimana mereka harus hidup tanpa kedua orangtua. "Sekarang tiap pagi tidak ada lagi mama. Doakan orangtua saya, Bu,” kata Tyo sambil menangis.

Baca Juga: POPULER: Niat Hati Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Nissa Sabyan Malah Digeruduk Netizen Gegara Sikap Petentang-petenteng yang Selama Ini Ditunjukkan, Kenapa?

Pesan untuk rajin ibadah Adiknya, Diana Avisa Aurilia, siswi kelas 6 SD, juga tak kuasa menahan air mata kerinduan kepada sang ibunda.Ia mengaku akan selalu ingat pesan-pesan ibunya yakni harus rajin ibadah, terutama shalat. “Doakan mama dan ayah saya Bu. Mama sama ayah diterima di sisi Allah, diampuni dosa-dosanya,” Tyo semakin terisak.

Ipuk terlihat terus berusaha menenangkan keduanya. Menurut Ipuk, mereka adalah anak yang kuat. "Mama dan ayah pasti bangga kepada Tyo, Diana, dan Evan. Kalian kuat. Jangan lupa, panjatkan doa tiap hari kepada orangtua kalian," kata Ipuk sambil mengelus pundak mereka.

Ipuk mengatakan mereka adalah anak yang tegar dan mandiri. Menurutnya tidak semua anak bisa menjalani ujian seperti ketiga anak ini. "Insha Allah kalian akan menjadi orang yang hebat, yang memberi manfaat luas bagi banyak orang. Mama dan ayah pasti bangga, tersenyum di sisi Allah,” imbuh Ipuk.

Baca Juga: Tebas Leher Gadis Open BO hingga Nyaris Putus Usai Lampiaskan Hasrat Seksual, Pelaku Ungkap Alasan yang Buat Syok Sampai Nekat Habisi Nyawa Korban, Begini Kronologinya

Anggap sebagai pahlawanIpuk juga menceritakan kekagumannya kepada sosok ibunda dari tiga anak tersebut. Ipuk menyebut Vika sebagai pahlawan. Sebab, Vika berada di garda depan penanganan pandemi sebagai seorang tenaga kesehatan. “Mama kalian orang hebat, selalu berjuang untuk orang lain,” ujar Ipuk. Ipuk lalu mengajak mereka berdoa untuk kedua orangtua mereka. Kepada Ipuk, Tyo juga minta didoakan agar cita-citanya terkabul. “Semoga nanti saya dapat bekerja dengan baik dan bisa menjaga adik-adik saya ya, Bu,” ucap Tyo. Ipuk pun tak kuasa menahan tangis mendengar harapan Tyo tersebut.Dapat beasiswa Ipuk lalu berpesan kepada guru-guru sekolah mereka untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka. Dia juga menyerahkan beasiswa secara langsung, masing-masing anak menerima Rp 2 juta. “Pemkab akan memastikan kebutuhan pendidikan mereka. Beasiswa diberikan terus berkelanjutan. Untuk adik Tyo yang sudah SMA, Dinas Pendidikan telah saya minta untuk memprioritaskan memperoleh beasiswa Banyuwangi Cerdas agar bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” ucap Ipuk.

Baca Juga: Inilah Sosok Komandan Upacara HUT ke-76 RI Kolonel Putu Sucahyadi, Terungkap Berbagai Prestasi Gemilang Telah Diraih hingga Jejak Pendidikan yang Tak Main-main

Selain itu, pemerintah daerah akan mengirimkan sembako secara berkala. “Nanti ditangani oleh camat, berkoordinasi dengan Dinas Sosial,” tutur Ipuk. Dua anak itu kini ini dirawat oleh tantenya, yang tinggal tidak jauh dari rumah Tyo dan Diana. “Di sini juga tetangga baik semua. Mereka sangat perhatian pada kami. Mereka mendoakan orangtua kami, selalu mendukung kami,“ cerita Tyo.Update kasus Corona di IndonesiaDilansir dari laman tribunnews.com, berikut update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga hari ini, Selasa (17/8/2021).Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 20.741 penambahan, dari sebelumnya 3.871.738 kasus.Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 3.892.479 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 lalu.Data tersebut dirilis dalam website resmi Satgas Covid-19, covid19.go.id, Selasa (17/8/2021) sore.Kabar baiknya, ada sejumlah 32.225 pasien yang berhasil sembuh.Jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 3.414.109 jiwa, dari pasien sebelumnya sebanyak 3.381.884 jiwa.Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 1.180 pasien.Sehingga total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 120.013 orang, dari sebelumnya 118.833 orang.

Baca Juga: Kadung Jadi Korban Ghosting, Felicia Tissue Muncul dan Ungkit Masalah Sampah yang Cocok dengan Sampah Lain, Gagal Move On dari Kaesang Pangarep?GridPop.ID (*)