Find Us On Social Media :

Khawatir Tertular Covid-19, Profesor Ini Berhenti Jadi Dosen Usai Temukan Mahasiswinya Ngeyel Tak Lakukan ini di Kelas hingga Beberkan Fakta Tak Disangka-sangka

By Luvy Octaviani, Senin, 30 Agustus 2021 | 10:31 WIB

ilustrasi mahasiswa

GridPop.ID - Covid-19 masih terus ada hingga saat ini.Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan.Salah satunya, selalu berpergian menggunakan masker jika memang terpaksa harus ke luar rumah.Baru-baru ini, seorang profesor memilih untuk berhenti menjadi dosen karena khawatir tertular Covid-19.Diberitakan oleh kompas.com, Profesor psikologi, Irwin Bernstein mengundurkan diri dari University of Georgia (UGA), Atlanta, Amerika Serikat, setelah seorang mahasiswi di kelasnya menolak untuk memakai masker. Dikisahkan, pada tanggal 24 Agustus lalu, pria berusia 88 tahun ini sedang mengajar kelas keduanya. Lalu, saat perkuliahan seorang mahasiswi yang tak diungkap identitasnya, masuk ke kelas yang berisi 25 orang, tanpa menggunakan masker.Menurut laporan surat kabar di universitas itu, The Red & Black, sebenarnya mahasiswi tersebut telah diberi masker sekali pakai.

Baca Juga: Dalang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Masih Misteri, Pengacara Sebut Sosok Ini Merasa Terpojok hingga Ungkap Fakta Ini

Namun nyatanya, perempuan itu tetap menolak untuk memakainya dengan benar karena alasan kesulitan bernapas. Sementara, Bernstein telah menuliskan peringatan "Tidak pakai masker, tidak ada kelas" di papan tulisnya.Tulisan itu tentu dapat dilihat semua mahasiswa, ketika mereka tiba di kelas. Dia sempat mencoba menjelaskan kepada mahasiswi itu terkait kondisi kesehatan yang mendasari kekhawatirannya. Sang profesor ini mengidap diabetes tipe 2, hipertensi, dan usia lanjut, sehingga berisiko meninggal dunia akibat penularan Covid-19.Selain karena mahasiswi itu menolak memakai masker, pengunduran diri Bernstein di tengah semester dipicu kabar ada ada dua mahasiswanya yang lain yang absen karena positif Covid-19. "Saya pernah mempertaruhkan hidup saya untuk membela negara saat berada di Angkatan Udara, tapi saya tidak bersedia mempertaruhkan hidup saya untuk mengajar dengan mahasiswi yang tidak mau memakai masker." Demikian kata Bernstein dalam surat elektronik kepada The Red & Black. "Pengunduran diri ini adalah keputusan yang saya ambil. Saya merasa lega karena saya semakin khawatir ketika pandemi Covid-19 berlangsung dalam beberapa pekan terakhir," sambung dia.

Baca Juga: Hanya Coba-coba Masukkan Es Batu ke dalam Mesin Cuci, Wanita Ini Temukan Hal Mengejutkan Usai Mencuci

Bernstein sebelumnya diberitahu oleh Kepala Departemen Psikologi bahwa dia tidak dapat memberlakukan mandat masker atau pun vaksin kepada murid-muridnya.Tetapi, dia dapat mendorong mereka untuk memakai masker sesuai dengan kebijakan sistem di UGA. "Saya minta maaf karena pandemi telah menyebabkan begitu banyak perselisihan," ujar Bernstein dalam email-nya. "Saya pribadi tidak setuju bahwa merangsang ekonomi lebih penting daripada kehidupan masyarakat, dan saya kecewa karena beberapa orang merasa demikian," lanjut dia. Bernstein mulai mengajar paruh waktu di UGA pada tahun 1968, dan menjadi dosen fakultas dalam status permanen sejak tahun 1971. Di masa itu dia pun melanjutkan penelitiannya di Pusat Primata Yerkes Universitas Emory hingga tahun 1993.Meskipun Bernstein sebenarnya sudah tidak aktif dari UGA sejak tahun 2011, dia masih terus mengajar sebagai pensiunan paruh waktu (rehire) selama bertahun-tahun. Dia pun diminta oleh Departemen Psikologi untuk mengajar dua mata kuliah selama semester di tahun ajaran 2021-2022 ini.

Di sisi lain, seorang mahasiswi jurusan psikologi tahun keempat, Hannah Huff, berbicara singkat kepada The Red & Black tentang pengunduran diri Bernstein.

Baca Juga: Nggak Sia-sia Boyong Nagita Slavina Hamil Tua ke Turki, Raffi Ahmad Langsung Ucap Syukur Usai Kejadian Tak Disangka-sangka Ini Terjadi!

Huff mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan pengunduran diri yang begitu mendadak. Dia gusar, karena membutuhkan kelas Bernstein untuk memenuhi persyaratan kelulusannya. "Ini bukan rencana awal saya untuk semester akhir saya di sini. Ini memilukan. Ini nyata," kata Huff."Saya terus berpikir bahwa hal ini tidak mungkin terjadi dan memang ada perselisihan di ruangan itu." "Saya merasa sedikit marah terhadap perempuan itu, tapi saya juga gelisah," tutup Huff.UPDATE Corona Global Minggu 29 Agustus 2021Dilansir dari laman tribunnews.com, update data virus corona (Covid-19) di seluruh dunia per Minggu, 29 Agustus 2021 pukul 14.40 WIB.Berdasarkan data dari worldometers.info, total kasus Covid-19 saat ini mencapai 216.770.017 kasus.Ada tambahan sebanyak 57.222 kasus dari laporan sebelumnya, Sabtu (28/8/2021).Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 66.956 orang, sehingga totalnya menjadi 193.703.680orang.Sedangkan pasien yang dinyatakan meninggal dunia menjadi 4.508.264 jiwa, dari sebelumnya 4.506.868 jiwa.Sebanyak 1.396 orang meninggal akibat pandemi virus corona per Minggu (29/8/2021).Sementara itu, total kasus aktif yang tersebar di berbagai negara turun 11.130 kasus, menjadi 18.558.073 kasus.Amerika Serikat masih menempati urutan pertama negara dengan kasus Covid-19 aktif tertinggi, yaitu 8.150.794 kasus.

Baca Juga: Cuma Modal Bawang Bombay Sudah Bisa Atasi Infeksi Telinga, Begini Caranya, Bakal Nyesel Kalau Nggak Tahu!GridPop.ID (*)